Rupiah Menguat 0,53% dan Terbaik di Asia Berkat Komentar The Fed

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan Selasa (30/6) dipicu oleh komentar The Fed.
Editor: Ekarina
30/6/2020, 09.53 WIB

Kendati demikian, Tjendra menyebutkan kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penyebaran virus Covid-19 masih belum sirna. Melansir laman Worldometers, kasus positif corona masih terus bertambah hingga mencapai 10,4 juta pada pagi hari ini.

(Baca: Pasar Cemas Kasus Corona Meningkat, Rupiah Tertekan ke Rp 14.225 )

Dari kasus tersebut, korban meninggal akibat virus mencapai 508.077 dengan kesembuhan 5,67 juta orang. Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus positif tertinggi yakni 2,68 juta orang, disusul Brazil 1,37 juta, Rusia 641.156, India 567.536, dan Inggris 311.965. Sementara di Indonesia, kasus Covid-19 melonjak hingga 55.092.

Dengan adanya tarik-menarik kedua sentimen tersebut,  Tjendra memperkirakan rupiah berpotensi melemah atau menguat tipis hari ini. "Rupiah berpotensi berada di level Rp 14.150-14.300 per dolar AS," ujarnya.

Adapun pergerakkan rupiah sepanjang pekan lalu bisa dilihat dalam databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria