RI Masuk 10 Negara Utang Luar Negeri Terbesar, Pinjam dari Mana?

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Indonesia berada di posisi ketujuh dengan utang luar negeri terbesar di antara 120 negara berpendapatan menengah bawah.
Penulis: Agustiyanti
14/10/2020, 15.00 WIB

Bank Dunia mencatat total utang luar negeri dari 120 negara berpenghasilan rendah dan menengah naik 5,4% pada 2019 menjadi US$ 8,1 triliun atau sekitar Rp 112.600 triliun. Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan utang terbesar, mencapai US$ 402,08 miliar atau Rp 5.589 triliun mengacu kurs JISDOR akhir tahun lalu Rp 13.901 per dolar AS.

Data Statistik Utang Internasional yang dipublikasikan Bank Dunia pada Senin (12/10), menunjukkan Indonesia berada di posisi ketujuh dengan utang luar negeri terbesar. Posisi pertama ditempati Tiongkok dengan utang luar negeri sebesar US$ 2,11 triliun.

Berdasarkan catatan Bank Dunia, utang luar negeri Indonesia naik lebih dari dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Pada 2019, total utang luar negeri hanya mencapai US$ 179,4 miliar. Posisi utang Indonesia kemudian menanjak menjadi US$ 307,75 miliar pada 2015, US$ 318,94 miliar pada 2016, US$ 353,56 miliar pada 2017, US$ 379,59 miliar pada 2018, dan US$ 402,08 miliar.

Di sisi lain, rasio utang luar negeri Indonesia terhadap pendapatan nasional bruto relatif terjaga yakni dari 34% pada 2009 menjadi 37% pada 2020. Namun, rasio utang tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata 120 negara berpendapatan menengah bawah yang mencapai 26% dari PNB.

Bank Dunia mencatat terjadi kenaikan rasio utang terhadap PNB di banyak negara berpendapatan menengah bawah. Hampir sepertiga kelompok negara tersebut bahkan memiliki rasio utang di atas 60% pada akhir 2019.

Utang luar negeri negara-negara yang memenuhi syarat untuk memperoleh penundaan pembayaran utang dari negara kreditor G20 mencapai US$ 744 miliar. Negara G20 menyumbang 91% dari utang bilateral negara-negara tersebut, dengan Tiongkok sebagai kreditor terbesar yang mengambil porsi 63%.

Berdasarkan data Bank Indonesia, utang luar negeri pada akhir Juli mencapai US$409,7 miliar atau setara Rp 6.003 triliun mengacu kurs JISDOR pada akhir periode yang sama Rp 14.603 per dolar AS. Utang tersebut naik 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Halaman: