Data Pengangguran Membaik, Ekonomi AS Dibayangi Gelombang II Covid-19

ANTARA FOTO/RUETERS/Brendan McDermid/wsj/cf
Ilustrasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa klaim baru pengangguran mencapai 709 ribu untuk pekan yang berakhir 7 November, turun dari 757 ribu pada minggu sebelumnya.
Penulis: Agustiyanti
13/11/2020, 10.05 WIB

Reservasi untuk makan di restoran turun untuk minggu keempat berturut-turut, sementara pekerjaan di bisnis kecil juga turun secara berturut-turut pada sepanjang bulan lalu.

Gubernur The Fed Jerome Powell melihat pemulihan AS masih berada pada jalur yang solid. Namun, kasus yang terus melonjk dapat memberikan pukulan pada ekonomi.

"Kami melihat kasus baru kembali mencetak rekor, sejumlah negara mulai memberlakukan kembali pembatasan aktivitas, orang juga mungkin kehilangan kepercayaan. Beberapa bulan ke depan bisa jadi sangat menantang," ujar Powell dikutip dari Reuters, Jumat (13/11).

Analis Goldman Sachs David Choi mengatakan dampak dari meningkatnya wabah Covid-19 di AS pada keseluruhan aktivitas ekonomi sejauh ini "relatif terbatas". Ia menyebut banyak bisnis, konsumen, dan pemerintah daerah telah mengubah pengeluaran, pekerjaan, dan peraturan merek sehingga dampaknya tidak lebih besar dibandingkan saat gelombang pertama.

Namun, Ia mengingatkan gelombang infeksi yang sudah memecahkan rekor mungkin masih dalam tahap awal lantaran AS akan segera memasuki periode liburan dan bulan-bulan musim dingin.

"Kebangkitan virus masih dalam tahap awal, dan kami memperkirakan penyebaran virus secara keseluruhan lebih buruk daripada musim panas," tulis Choi.

Meski data menunjukkan bahwa perilaku konsumen kurang menanggapi peningkatan virus Covid-19, ia menyebut kondisi ini dapat berubah jika risiko jumlah kasus, rawat inap, dan kematian semakin meningkat.

Halaman: