Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa Desember Naik Jadi US$ 135,9 M

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
Ilustrasi. Cadangan devisa Indonesia meningkat US$ 2,3 miliar pada Desember 2020 dibandingkan November.
8/1/2021, 11.40 WIB

Dia menyebutkan bahwa posisi cadangan devisa juga dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta impor pada bulan Desember yang juga cenderung meningkat jika dibandingkan dengan bulan November. Kenaikan cadangan devisa turut mengindikasikan bahwa neraca pembayaran Indonesia pada akhir tahun 2020 diperkirakan mencatatkan surplus.

"Hal tersebut didukung oleh peningkatan surplus neraca transaksi finansial pada kuartal IV 2020 yang cenderung meningkat jika dibandingkan dengan kuartal ketiga," ujar dia.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi sementara pembiayaan utang APBN 2020 mencapai Rp 1.226,8 triliun, naik 180,4% dari tahun 2019 yang sebesar Rp 437,5 triliun. Capaian tersebut terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara neto Rp 1.177,2 triliun dan pinjaman neto Rp 49,7 triliun.

Di sisi lain, penerimaan pajak 2020 hanya mencapai 89,3% dari target atau terealisasi Rp 1.070 triliun. Penerimaan pajak menjadi yang paling terpukul dampak dari pandemi karena pemerintah juga memberikan insentif pajak kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengan serta dunia usaha yang terimbas pandemi Covid-19. Insentif diberikan dalam bentuk antara lain Pajak Penghasilan 21 Ditanggung Pemerintah, Pengurangan PPh pasal 25, Restitusi Pajak Pertambahan Nilai yang dipercepat, dan PPh Final UMKM DTP. 

Secara keseluruhan, realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.633,6 triliun atau 96,1% dari target Perpres 72/2020. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2019, realisasi pendapatan negara tahun 2020 tersebut tumbuh negatif sebesar 16,7%. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria