Rupiah Perkasa ke 14.088/US$ Berkat Pernyataan Gubernur The Fed

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi. Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.
24/2/2021, 10.20 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Rabu (24/2) menguat 0,014% ke level Rp 14.072 per dolar AS. Rupiah terangkat berkat pernyataan Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell terkait arah kebijakan suku bunga dan inflasi. 

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak ke posisi Rp 14.088 per dolar AS hingga pukul 10.00 WIB. Mayoritas mata uang Asia menguat pagi ini. Dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Singapura 0,09%, dolar Taiwan 0,05%, won Kporea Selatan 0,06%, peso Filipina 0,04%, yuan Tiongkok 0,11%, ringgit Malaysia 0,07%, dan baht Thailand 0,01%. Hanya yen Jepang yang melemah 0,19%.

Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,15% ke level 90.03. Maka dari itu, mata uang Negeri Paman Sam turut melemah terhadap euro, pound Inggris, dolar Australia, dan dolar Kanada.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah berpotensi menguat lagi hari ini terhadap dolar AS seiring dengan terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. "Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell semalam bahwa telah menurunkan kekhawatiran pasar," ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (24/2).

Powell mengatakan, target inflasi Negeri Paman Sam masih jauh. Dengan demikian, kekhawatiran pasar berkurang terhadap potensi kenaikan inflasi AS yang mendorong penguatan imbal hasil atau yield obligasi.

Ketakutan inflasi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir akibat kenaikan tajam yield obligasi karena pembuat kebijakan memperdebatkan stimulus ekonomi jumbo negeri tersebut. Investor pun khawatir lonjakan harga akibat stimulus The Fed bisa memaksa bank sentral untuk menaikkan biaya pinjaman jangka pendek

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria