Lelang Sukuk Pekan Depan, Pemerintah Bidik Utang Rp 12 Triliun

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Posisi utang pemerintah hingga Juni 2021 tercatat Rp 6.554,56 triliun, naik 24,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
4/8/2021, 16.27 WIB

Kementerian Keuangan telah menunjuk 18 dealer utama yang terdiri atas 14 perbankan dan empat perusahaan sekuritas. Antara lain bank Mandiri, bank BRI, bank BNI, bank Permata, bank Panin, bank HSBC Indonesia, Bank OCBC NISP, bank Standard Chartered, bank CIMB Niaga, bank Maybank Indonesia, Citibank N.A, bank BCA, bank Deutsche Bank AG dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Sementara perusahaan sekuritas antara lain, PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, PT. Bahana Sekuritas.

Sukuk seri SPN-S akan diterbitkan menggunakan akad ijarah sale and lease back sesuai fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) nomor 72/DSN-MUI/VI/2008. Sedangkan sukuk seri PBS menggunakan akad ijarah asset to be leased dengan mengacu pada fatwa DSN-MUI nomor 76/DSN-MUI/VI/2010.

Pemerintah sebelumnya berhasil menarik utang sebesar Rp 13,5 triliun melalui lelang sukuk pada 27 Juli lalu.  Nilai tersebut didapatkan dari penerbitan enam seri SPN-S, yakni SPNS14012022, PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS028. 

Adapun posisi utang pemerintah hingga Juni 2021 tercatat Rp 6.554,56 triliun, naik 24,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi sebesar 41,35%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said