Pangkas Dana PEN Tahun Depan, Sri Mulyani: Anggaran Masih Fleksibel

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengelolaan dana PEN masih akan seperti tahun ini. Jika dibutuhkan pemerintah bisa melakukan refocusing dan realokasi sehingga anggara PEN bisa meningkat.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
16/8/2021, 19.46 WIB

Sementara, anggaran PEN yang disediakan pemerintah untuk program perlinsos lebih besar lagi yakni Rp 153,7 triliun. Anggaran ini mencakup 36% terhadap anggaran perlindungan sosial secara keseluruh Rp 427,5 triliun.

Sri Mulyani mengatakan anggaran perlinsos masih akan disalurkan untuk mendanai program lanjutan perlinsos tahun ini. Anggaran terutama diberikan untuk program reguler yakni program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan kartu prakerja.

Sementara itu, bantuan lainnya tetap dianggarkan, tetapi penggunaannya masih akan menyesuaikan kondisi tahun depan.

"Kami juga melakukan pencadangan,j jika harus memberikan BST, kartu sembako PPKM, dan bantuan kuota internet. Namun, ini hanya jika dibutuhkan, jika tidak maka anggaran itu bisa digunakan untuk belanja lain yang lebih produkti," kata Sri Mulyani.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers awal bulan ini mengatakan, anggaran PEN 2021 hingga akhir Juli 2021 baru terealisasi Rp 305,5 triliun. Nilai ini setara 41% terhadap pagu PEN 2021 yang sudah berulang kali dipertebal yakni Rp 744,75 triliun.

Secara terperinci, realisasi anggaran kesehatan baru terealisais Rp 65,5 triliun dari pagu Rp 214,95 triliun. Anggaran perlinsos baru terserap Rp 91,84 triliun dari pagu Rp 187,84 triliun.

Selanjutnya, program dukungan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM dan korporasi telah dibelanjakan Rp 52,43 triliun dari pagu Rp 162,4 triliun. Kemudian, program prioritas sudah dicairkan Rp 47 triliun dari pagu Rp 117,94 triliun. Untuk program insentif usaha, realisasinya mencapai Rp 43,35 triliun dari pagu Rp 62,83 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said