Nilai tukar rupiah melemah 0,15% ke level Rp 14.420 per dolar AS pada pembukaan perdagangan di pasar spot hari ini. Analis menilai pasar masih berkonsolidasi menanti pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dalam simposium besok, terutama menyangkut kelanjutan rencana tapering off bank sentral AS.
Mengutip Bloomberg, rupiah terus bergerak melemah ke level Rp 14.423 per dolar AS hingga pukul 09.45 WIB. Ini melanjutkan pelemahan dari posisi penutupan kemarin di level Rp 14.398 per dolar AS.
Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Penguatan terjadi pada yen Jepang 0,04%, peso Filipina 0,02%, ringgit Malaysia 0,14% dan bath Thailand 0,12%. Sementara yuan Tiongkok melemah 0,06% bersama rupee India 0,07%, won Korea Selatan 0,04%, dolar Hong Kong 0,01%. Sementara dolar Singapura dan dolar Taiwan terpantau stagnan.
Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan bergerak melemah tipis ke level Rp 14.410 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 14.380. Dia menilai pasar tampaknya tengah berkonsolidasi menanti pernyataan Gubernur bank sentral AS Jerome Powell besok.
"Pasar kelihatannya berkonsolidasi mengantisipasi pernyataan Gubernur the Fed Jerome Powell mengenai prospek kebijakan tapering tahun ini di acara tahunan Bank Sentral AS di Jackson Hole," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (26/8).
Powell direncanakan hadir dan memberikan pidatonya dalam simposium Jacksone Hole yang akan digelar besok, Jumat (27/8). Pasar tampaknya menantikan pernyataan Powell di acara tersebut, terutama terkait langkah lebih lanjut bank sentral terhadap rencana tapering off alias pengetatan stimulus.
Pekan lalu, pasar dibuat riuh usai rilis notulen rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) yang menunjukkan sebagian besar pejabat The Fed tampaknya sepakat untuk mengakhiri pembelian obligasi sebelum akhir tahun ini. Seperti yang sudah dikatakan sejumlah pejabat The Fed beberapa pekan sebelumnya, bank sentral mungkin akan mengurangi pembelian obligasi pemerintah senilai US$ 120 miliar setiap bulannya mulai Oktober mendatang.
Kendati demikian, risalah rapat tersebut juga mengindikasikan internal bank sentral masih terbelah dulu menyangkut apakah rencana kenaikan suku bunga harus dilakukan secepatnya atau tidak. Beberapa pejabat mengusulkan untuk pembahasan kenaikan suku bunga ditahan hingga tahun depan, namun beberapa juga mulai khawatir inflasi yang tinggi masih akan berlangsung lama.
Simposium Jackson Hole yang akan dihadiri oleh Powell merupakan acara rutin tahunan yang dihelat oleh bank sentral kota Kansas. Ini merupakan agenda populer tahunan yang secara eksklusif menghadirkan pejabat bank sentral di AS, menteri keuangan serta pakar dan akademisi. Pertemuan ini akan membahas berbagai isu ekonomi bukan hanya domestik namun juga global.
Dari dalam negeri, Ariston menilai kondisi pandemi Covid-19 yang mulai menurun berpeluang menahan pelemehan rupiah. Selain itu, pemerintah juga sudah mulai melonggarkan aktivitas di sejumlah daerah vital seperti Jabodetabek setelah masuk PPKM Level 4 dan PPKM Darurat hampir dua bulan terakhir.
"Pengendalian covid-19 di dalam negri yang mulai menunjukkan hasil membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah," kata Ariston.
Laporan kasus positif harian pada Kamis (25/8) bertambah 18.617 kasus baru. Jumlah kematian dikonfirmasi sebanyak 1.041 orang dan sembuh sebanyak 33.703 pasien. Sehingga total konfirmasi positif Covid-19 sejak awal pandemi sudah menembuh 4.026.837 kasus.
Laporan harian Covid-19 mulai menunjukkan penurunan mulai pekan ketiga Juli sejak rekor tertinggi pada 15 Juli sebanyak 56.575 kasus positif baru dalam sehari, meski kemudian memasuki pekan terakhir kembali menunjukkan kenaikan. Laporan harian mulai turun ke bawah 30 ribu per hari dalam dua minggu terakhir, bahkan pada Senin (23/8) kasusnya turun ke 9.604 kasus, terendah sejak 13 Juni sebanyak 9.868 kasus.