Tinggalkan Dolar, Transaksi RI - Cina Pakai Uang Lokal Mulai Hari Ini

Arief Kamaludin|KATADATA
ILustrasi. Kerja sama LCS memungkinkan transaksi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok tak lagi harus menggunakan dolar AS.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
6/9/2021, 12.09 WIB

Bank ACCD dari dalam negeri antara lain;
1. BCA
2. Bank of China (Hongkong)
3. Bank China Construction Bank Indonesia
4. Bank Danamon Indonesia
5. Bank ICBC Indonesia
6. Bank Mandiri
7. Bank Maybank Indonesia
8. BNI
9. Bank OCBC NISP
10. Bank Permata
11. BRI
12. Bank UOB Indonesia

Erwin menjelaskan, penunjukkan bank ACCD berdasarkan kemampuannya untuk memfasilitasi transaksi rupiah dan yuan sesuai kerangka kerja sama LCS yang disepakati. Indikatornya yakni, memiliki tingkat ketahanan dan kesehatan yang baik, berpengalaman dalam memfasilitasi transaksi perdagangan atau investasi, memiliki kapasitas dalam menyediakan berbagai jasa keuangan, serta memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan bank di negara mitra.

Selain dengan Tiongkok, saat ini Bank Indonesia juga telah memiliki kerangka kerja sama LCS dengan beberapa negara mitra lainnya, yakni Jepang, Malaysia dan Thailand. Indonesia pertama kali memberlakukan skema ini dengan Thailand dan Malaysia sejak 2018, kemudian dengan Jepang mulai September tahun lalu. 

Bank Indonesia kemudian memperluas cakupan implementasi LCS dengan ketiga negara tersebut. Penguatan LCS dengan Thailand dilakukan akhir tahun 2020, sementara dengan Malaysia dan Jepang disepakati awal bulan lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Juli 2021 sebesar Rp 3,57 triliun. Tiongkok merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan pangsa 21,35% terhadap total ekspor RI. Nilai tersebut bahkan lebih besar dibandingkan ekspor ke negara-negara ASEAN yang nilainya Rp 3,18% atau 19,01% dari total ekspor bulan tersebut.

Namun, impor yang juga tinggi dari Tiongkok menyebabkan Indonesia mengalami defisit perdagangan yang besar dengan negara tersebut, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said