Kemenkeu Sebut 37% Obligasi Ritel Pemerintah Diborong Investor Besar

KATADATA | Arief Kamaludin
Ilustrasi. Pemerintah mencatat, jumlah investor besar yang membeli obligasi ritel pemerintah mencapai 7% dari total investor.
Penulis: Agustiyanti
4/10/2021, 13.52 WIB

Terlebih ia mengatakan ORI020 akan menjadi SBN ritel terakhir yang diterbitkan pemerintah tahun ini. Semula pemerintah berencana merilis enam SBN ritel tahun 2021, kendati demikian penarikan utang dari SBN ritel kata Deni sudah mendekati target pemerintah. ORI020 juga hanya akan menarik sedikit utang baru, lebih kecil dari penerbitan SBN ritel sebelumnya seri SR015 sebesar Rp 27 triliun.

ORI020 yang dilepas pemerintah hari ini merupakan SBN ritel kelima yang diterbitkan pemerintah sejak awal tahun. Obligasi ini sudah bisa dibeli mulai hari ini hingga Kamis, 24 Oktober mendatang.

Obligasi ini dilepas dengan tenor 4,95% dan jatuh tempo 15 Oktober 2024. Karakter lain dari ORI020 yaitu ditawarkan tanpa warkat dan bersifat tradabel sehingga dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Kendati demikian, pemerintah menetapkan holding periode alias waktu bagi investor untuk dapat menjualnya kembali, yakni setelah satu kali pembayaran kupon atau pada 15 Desember 2021.

Investor individu yang berminat, obligasi ini bisa dibeli minimal 1 unit atau Rp 1 juta hingga 2 ribu unit atau Rp 2 miliar. Pembelian dilakukan melalui 27 mitra distribusi yang terdiri atas 17 perbankan, empat perusahaan sekuritas, tiga agen penjual efek reksa dana dan tiga perusahaan peer-to-peer lending.

Proses pemesanannya dilakukan secara online melalui empat tahap, yakni registrasi, kemudian pemesanan, pembayaran serta tahap akhir yakni setelmen. Setelmen atau konfirmasi pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem e-SBN yang disediakan mitra distribusi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said