IMF Ramal Ekonomi Negara Berkembang Belum Kembali Normal Hingga 2024

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. IMF memperkirakan ekonomi negara maju kembali ke level sebelum pandemi pada tahun depan.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
14/10/2021, 14.43 WIB

Gopinath menekankan pentingnya menagih janji negara-negara maju terkait rencana donasi vaksin. Negara-negara maju yang sebagian besar menjadi rumah bagi produsen vaksin, diminta untuk memprioritaskan pengiriman ke fasilitas vaksinasi COVAX dalam waktu dekat. Selain itu, kendala distribusi dan berbagai pembatasan pada input juga perlu diatasi.

"Ke depan, produsen vaksin di negara berpenghasilan tinggi harus mendukung perluasan produksi regional vaksin Covid-19 di negara berkembang melalui pembiayaan dan transfer teknologi," kata Geopinath.

Ia menyebut secara keseluruhan seluruh risiko tersebut memicu perlambatan ekonomi yang semula tahun 2021 diprediksi akan pulih lebih kuat. IMF merevisi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari semula 6% menjadi 5,9%. Pertumbuhan lebih lambat tahun depan yakni 4,9%, tetapi tidak berubah dari proyeksi sebelumnya.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk negara maju tahun ini direvisi dari 5,6% menjadi 5,2%. Sementara pada tahun depan, ekonomi negara maju diprediksi akan tumbuh lebih kuat yakni 4,5% dari semula diramal tumbuh 4,4%.

Pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan EM  tahun ini diramal menguat dari perkiraan sebelumnya 6,3% menjadi 6,4% tetapi  melambat pada tahun depan dengan pertumbuhan 5,1% dari perkiraan semula 5,2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said