Tersisa Kurang dari Dua Bulan, Realisasi Belanja PEN 2021 Baru 61,3%

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Anggaran PEN terbesar mengalir untuk belanja kesehatan dengan pagu Rp 214,96 triliun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
9/11/2021, 10.54 WIB

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara akhir bulan lalu mengatakan realisasi di sejumlah klaster yang masih lambat akan mendorong perubahan pada postur PEN saat ini. Perubahan terutama untuk memenuhi kebutuhan belanja kesehatan dan perlindungan sosial yang masih tinggi.

Suahasil menjelaskan, alokasi belanja kesehatan memang masih minim. Namun, menurut dia, total kebutuhan belanja untuk program kesehatan masih akan tinggi dan tengah dihitung ulang.

"Untuk alokasi kesehatan, mungkin akan ada beberapa pergerakan karena untuk perawatan pasien kita sedang menghitung berapa kebutuhan biaya perawatannya, terutama setelah kemarin kita menanganinya secara luar biasa akibat varian Delta," kata Suahasil dalam Konferensi Pers Evaluasi PC-PEN, Selasa (26/10).

Namun, ia belum memberikan penjalasan terkait klaster mana saja yang akan berubah. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (8/11) juga mengatakan pihaknya menarik anggaran cadangan PEN sebesar Rp 33 triliun untuk menyuntik sejumlah Badan Usaha Milik Negra (BUMN) dan lembaga negara.

Beberapa yang akan menjadi peneriman antara lain PT Hutama Karya (HK), Waskita Karya, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dan Badan Bank Tanah. Untuk HK dan Waskita Karya, dana akan dipakai untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan beberapa tol di Jawa. Sedangkan LPI dan Badan Bank Tanah akan menggunakan dana tersebut untuk permodalan lembaga.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said