Pemerintah Kejar Serapan Dana PEN Rp 214 T dalam 42 Hari Terakhir 2021

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melaporkan, realisasi PEN mencapai Rp 495.77 triliun atau 66,6% dari pagu Rp 744,77 triliun hingga 19 November 2021.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/11/2021, 15.54 WIB

Selanjutnya, program prioritas sudah terserap Rp 75,44 triliun atau 64% dari pagu sebesar Rp 117,94 triliun. Seperti dua pos belanja sebelumnya, Suahasil optimistis kinerja kuartal keempat ini akan mendorong realisasi anggaran program prioritas yang lebih tinggi.

Realisasi anggaran program prioritas ini dipakai untuk mendukung sejumah program padat karya yang sudah menciptakan 1,43 juta pekerja, dukungan kepada sektor pariwisata, hingga program ketahanan pangan.

Realisasi perlindungan sosial juga diproyeksikan tidak akan terserap sepenuhnya, kendati demikian masih akan tinggi karena masih ada pembayaran sejumlah bantuan sosial di bulan November dan Desember. Adapun realisasinya sampai 19 November sudah mencapai Rp 140,5 triliun atau 75,5% dari pagu sebesar Rp 186,64 triliun.

Program perlindungan sosial sudah memberi manfaat melalui berbagai program. Program PKH sudah tersalurkan kepada 18,1 juta keluarga, BST kepada 9,99 juta keluarga, dan BLT desa kepada 5,62 juta keluarga. Kartu pra-kerja dimanfaatkan oleh 5,96 juta orang, kuota internet kepada 64,59 juta pelajar dan guru, dam subsidi listrik kepada 32,6 juta penerima.

Di samping empat pos belanja PEN sebelumnya, anggaran untuk insentif usaha terserap paling cepat. Realisasi klaster ini sudah mencapai Rp 62,47 triliun atau 99,4% dari pagu Rp 62,83 triliun. Anggaran ini diberikan dalam bentuk insentif perpajakan kepada sejumlah sektor usaha, mulai dari UMKM hingga penjualan kendaraan dan properti.

"Sampai akhir tahun kemungkinan melewati 100% dan kita akan akomodasi sebagai bentuk dorongan dari APBN agar kegiatan ekonomi terus bergulir," kata Suahasil.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said