LPS Proyeksikan Penyaluran Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 8,9%

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Pekerja melanjutkan pembangunan rumah di kawasan perumahan KPR subsidi di Lubuk Buaya, Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/2/2021).
29/12/2021, 08.30 WIB

Bank Indonesia (BI) sebelumnya memperkirakan penyaluran kredit perbankan akan semakin kuat pada tahun depan. Optimisme ini sejalan dengan keputusan bank sentral untuk tidak buru-buru menaikkan suku bunga acuan dan mendorong penurunan lebih lanjut pada suku bunga kredit perbankan.

"Likuditas melimpah, dana pihak ketiga dan kredit akan tumbuh masing-masing 7%-9% dan 6%-8% pada 2022," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pidatonya di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) bulan lalu.

Perry melihat terdapat beberapa sektor siap kembali menarik kredit seiring mulai dibukanya ekonomi. Sektor tersebut antara lain, perkebunan, kimia-farmasi, hortikultural, tanaman pangan dan pengolahan tembakau, makanan dan minuman, kayu dan furnitur, kertas, serta pertambangan bijih logam.

Berdasarkan laporan terbaru BI, penyaluran kredit pada November tumbuh 4,4% secara tahunan menjadi Rp 5.694,9 triliun. Pertumbuhan bulan November lebih tinggi dibandingkan 3% pada bulan Oktober. Mayoritas jenis kredit mencatatkan pertumbuhan positif, terutama pada kredit pemilikan rumah (KPR) yang mencapai 9,3%.

Pertumbuhan kredit yang semakin kuat beriringan dengan kinerja penghimpunan DPK yang juga tumbuh semakin tinggi. Total penghimpunan DPK pada bulan lalu mencapai Rp 7.064,6 triliun, atau tumbuh 10,3% secara yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 9,6%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said