The Fed Beri Sinyal Kenaikan Pertama Bunga Acuan pada Maret

https://www.federalreserve.gov
Gubernur The Fed Jerome Powell menyebut, komite berkeinginan untuk menaikkan suku bunga dana federal pada pertemuan Maret dengan asumsi bahwa kondisinya sesuai untuk melakukannya
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
27/1/2022, 09.11 WIB

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) kembali memberi sinyal rencana kenaikan bunga acuannya pada pertemuan pembuat kebijakan semalam (26/1). Mayoritas pembuat kebijakan The Fed tampaknya sepakat memulai kenaikan pertama bunga acuannya pada pertemuan Maret mendatang.

The Fed dalam pertemuan tersebut mengumumkan masih mempertahankan suku bunga acuan rendah mendekati 0%. Namun, kenaikan pertama akan segera dilakukan untuk memerangi inflasi di Amerika Serikat yang terus menanjak.

"Komite berkeinginan untuk menaikkan suku bunga dana federal pada pertemuan Maret dengan asumsi bahwa kondisinya sesuai untuk melakukannya," kata Jerome Powell usai pembacaan hasil pertemuan semalam seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu, menuru dia,  kenaikan suku bunga berikutnya dan seberapa besar rencana pengurangan kepemilikan aset akan mengikuti sesuai kebutuhan. Pejabat The Fed masih terus memantau seberapa cepat inflasi akan mereda dan kembali ke target bank sentral di 2% setelah mencapai rekor tertingginya dalam empat dekade pada Desember.

Powell  mengatakan, masih banyak yang belum diputuskan, termasuk laju kenaikan suku bunga berikutnya atau seberapa cepat para pejabat akan mengurangi balance sheetnya. Seperti diketahui, selain memulai tapering off dan akan menaikkan bunga acuan, The Fed juga berencana mengurangi balance sheetnya yang kini mendekati US$ 9 triliun. 

Merespon kondisi inflasi yang kini memanas, Powell juga masih belum berubah dari pernyataan sebelumnya. Dia masih melihat bahwa inflasi yang tinggi saat ini tampaknya semakin memburuk. Agenda The Fed tahun ini terutama untuk menekan kredit dan mengakhiri dukungan luar biasa yang telah diberikan untuk menolong perekonomian AS dari pandemi. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said