RI Butuh Rp 3.461 T Atasi Perubahan Iklim, Ini Strategi Sri Mulyani

Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah menerbitkan Green Bond di pasar global yang mencapai US$ 3,5 miliar sejak 2008
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/2/2022, 14.31 WIB

"Belanja pemerintah ini melalui belanja-belanja baik belanja barang maupun modal tentu memiliki peran penting dalam mendorong investasi dalam perubahan iklim ini," kata Sri Mulyani.

Belanja perubahan iklim yang sudah digelontorkan pemerintah lewat APBN pada tahun lalu mencapai Rp 112,74 triliun. Nilainya naik Rp 40,3 triliun dibandingkan alokasi tahun sebelumnya serta mencapai 4% dari total belanja negara tahun lalu. Catatan Kementerian Keuangan, dalam lima tahun terakhir sejak 2016, alokasi belanja untuk perubahan iklim telah mencapai Rp 562,68 triliun.

Lebih lanjut, kehadiran APBN dalam menangani perubahan iklim juga dilakukan melalui instrumen pembiayaan anggaran. Melalui upaya ini, pemerintah telah meluncurkan sejumlah instrumen surat utang yang berorientasi pada dukungan untuk perubahan iklim dan target pembangunan berkelanjutan (SDG's).

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah menerbitkan Green Bond di pasar global yang mencapai US$ 3,5 miliar sejak 2008. Pemerintah juga sudah menerbitkan Green Sukuk yang disebut berhasil menjadi salah satu instrumen yang cukup diminati di tingkat global. Di pasar domestik, pemerintah juga sudah menerbitkan Green Sukuk Retail sejak 2019 yang berhasil meraup pendanaan hingga RP 11,8 triliun.

"Ini adalah cara untuk mendiversifikasi pembiayaan dari sisi APBN, namun dari sisi lain juga meningkatkan komitmen yang nyata mengenai kegiatan-kegiatan yang bersifat hijau dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Sri Mulyani.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said