BI Perkirakan Penjualan Eceran Mei Meningkat Berkat Momen Lebaran

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Warga membeli kebutuhan pokok di gerai swalayan Giant di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021). PT Hero Supermarket Tbk akan menutup seluruh gerai Giant di Indonesia pada akhir Juli mendatang akibat perilaku konsumen yang beralih dari ritel berkonsep hypermarket dan fokus ke sektor peralatan rumah tangga, kesahatan dan kecantikan.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
11/4/2022, 12.20 WIB

Peningkatan pada IPR di tiga bulan pertama tahun ini didorong oleh peningkatan serta perbaikan penjualan mayoritas kelompok barang. Pemulihan terutama terjadi pada penjualan bahan bakar kendaraan bermotor, subkelompok sandang, serta makanan, minuman dan tembakau yang semaunya tumbuh positif dna meningkat.

Penjualan bahan bakar kendaraan berhasil tumbuh 52% secara YOY pada awal tahun ini, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 33,7% pada kuartal IV 2021. Pertumbuhan yang makin kuat juga untuk penjualan makanan, minuman dan tembakau sebesar 20,1% atau lebih tinggi dari pertumbuhan 19,2% pada kuartal sebelumnya.

Beberapa penjualan barang yang akhir tahun lalu kontraksi, di awal tahun ini menunjukkan perbaikan. Penjualan sandang tumbuh 6,9% yoy, atau berbalik setelah sebelumnya terkontraksi 3%. Penjualan suku cadang dan aksesori masih terkontraksi 1,2% , tetapi lebih kecil dibandingkan kontraksi 4,4% pada kuartal sebelumnya.

Penjualan barang budaya dan rekreasi juga membaik dengan kontraksi yang lebih tipis 1,4% dibandingkan kuartal sebelumnya negatif 12,7%. Penjualan peralatan informasi dan komunikasi masih kontraksi 15%, tetapi juga lebih rendah dibandingkan kontraksi 16,5% di kuartal sebelumnya, serta penjualan barang lainnya yang kontraksinya turun dari 7,1% menjadi hanya 0,7%.

Meski begitu, kinerja penjualan perlengkapan rumah tangga lainnya memburuk. Ini tercermin dari pertumbuhan IPRnya yang kontraksi lebih dalam dari 20,3% menjadi 22,1%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said