Rupiah Melemah 14.848/US$ Tertekan Kekhawatiran Resesi Ekonomi AS

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah pagi ini dibuka melemah Rp 14.848 per dolar AS.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
29/6/2022, 10.08 WIB

Ketua The Fed San Francisco Mary Daly dikutip dari Reuters mengakui bahwa banyak pihak mengkhawatirkan kenaikan bunga The Fed yang agresif bisa mendorong ekonomi paman sam jatuh ke jurang resesi. Meski demikian, jika inflasi tidak dikendalikan maka menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi. Kenaikan bunga tersebut bertujuan untuk mendinginkan permintaan.

Di samping itu, pasar juga masih terus memantau langkah agresif The Fed kedepannya untuk meredam inflasi. Dalam pertemuan beberapa pekan lalu, The Fed berencana kembali menaikan bunga 50-75 bps bulan depan. Sentimen ini bisa menekan pasar kembali masuk ke dolar AS.

"Di dalam negeri, ekspektasi inflasi yang meninggi karena kenaikan harga pangan bisa memperlemah rupiah," kata Ariston.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah juga masih tertekan hari ini di tengah kembalinya risk off di bursa. Rupiah diramal bergerak di rentang Rp 14.775- Rp 14.900 per dolar AS.

"Pelaku pasar menantikan data inflasi AS dan inflasi Indonesia, serta ketidakpastian akan resesi dan meningkatkan kasus covid-19 menekan rupiah," kata Lukman.

Data inflasi domestik untuk bulan Juni akan dirilis pada Jumat (1/7). Sementara data inflasi AS akan dirilis pada 13 Juli 2022.



Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said