Modal Asing Keluar Rp 6,2 Triliun dalam Sepekan, Rupiah Turut Melemah

Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi gedung Bank Indonesia
Penulis: Abdul Azis Said
8/7/2022, 21.40 WIB

Risalah rapat FOMC Juni yang dirilis pekan ini juga mendorong kembali kuatnya sentimen The Fed. Dalam notulen rapat tersebut diketahui bahwa pejabat pembuat kebijakan The Fed akan memgambil langkah ekstra meredam inflasi, termasuk kenaikan bunga 50-75 bps. The Fed juga tak gentar mengerek bunga sekalipun langkah ini bakal mendorong ekonomi tumbuh lebih lambat.

Kekhawatiran resesi akibat kenaikan bunga acuan di sejumlah negara, termasuk di AS, memperburuk posisi rupiah. Riset Nomura menyebut resesi bukan hanya dialami AS, tapi juga mengancam Eropa, Inggris hingga Korea Selatan.

Namun, rupiah menunjukkan penguatan jelang penutupan pekan. "Data cadangan devisa yang dirilis meningkat kemarin direspons positif oleh pasar," kata Reny kepada Katadata.co.id.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2022 sebesar US$ 136,4 miliar,  lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2022 sebesar US$ 135,6 miliar. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

Pengumuman kenaikan level PPKM Jabodetabek pada awal pekan ini sempat memberi tekanan ke rupiah. Namun, Reny menyebut kebijakan itu hanya berlangsung sehari dan akhirnya kembali ke level 1, sehingga efeknya tidak begitu besar. Apalagi, pemerintah juga berencana memberlakukan wajib booster untuk perjalanan sehingga mendorong optimisme pasar. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said