ADB Naikkan Prospek Ekonomi Indonesia di Tengah Risiko Resesi Global

ANTARA FOTO/Reno Esnir/YU
Ilustrasi. Permintaan domestik yang meningkat akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekalipun ekonomi global tengah dibayangi risiko resesi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
21/7/2022, 11.25 WIB

ADB lebih optimistis lagi dengan prospek ekonomi domestik tahun depan. Perkiraan terbaru, perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi lagi yakni 5,3% pada tahun 2023. Inflasi diperkirakan melandai turun ke 3,3%.

Revisi ke atas terhadap prospek ekonomi Indonesia tahun ini dilakukan saat banyak negara di dunia tengah dibayangi risiko resesi. Sejumlah analisis memperkirakan resesi bisa terjadi di ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat seiring tekanan inflasi yang cetak rekor dan bank sentralnya makin agresif memperketat kebijakan suku bunga acuan.

Bank terbesar di Amerika, Goldman Sachs juga memperingatkan hal serupa. Dikutip Dari CNN, CEO Goldman Sachs David Solomon melihat tekanan inflasi akan berkepanjangan dan bank sentral sudah mengerek bunga acuannya dalam tiga pertemuan beruntun.

"Setiap kali anda mengalami inflasi tinggi dan mengalami pengetatan ekonomi, anda akhirnya mengalami semacam perlambatan ekonomi. Jadi saya pikir kemungkinan kita mengalami resesi tinggi," ujarnya.

Risiko ini bukan hanya membayangi AS, tetapi juga banyak negara lainnya. Survei Bloomberg terhadap para ekonom belum lama ini menunjukkan probabilitas sejumlah negara di Asia Pasifik untuk jatuh ke jurang resesi telah meningkat. Negara yang paling mungkin resesi yakni Sri Lanka dengan probabilitas nyaris 90%, sedangkan Indonesia kemungkinan hanya 3%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said