BI Bukan Satu-satunya Bank Sentral ASEAN yang Belum Naikkan Suku Bunga

Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi. Pasar tengah mencermati arah kebijakan suku bunga kebijakan BI yang akan diumumkan siang ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
21/7/2022, 12.50 WIB

Inflasi di Malaysia telah meningkat menyentuh level 2,8% secara tahunan, rekor tertinggi dalam lima tahun. Inflasi inti, yang tidak menghitung lonjakan harga pangan dan energi juga mencapai rekor lima tahunnya ke level 2,4% secara tahunan.

"Di tengah prospek pertumbuhan positif ekonomi Malaysia, kami memutuskan untuk lebih penyesuaian tingkat akomodasi moneter. Ini konsisten dengan pandangan bahwa kondisi yang belum terjadi sebelumnya mengharuskan suku bunga overnight rendah secara historis mulai dikurangi," kata BNM dikutip dari The Star pada awal bulan ini.

Bank sentral Filipina (BSP) bahkan telah mengambil langkah lebih agresif dengan kenaikan tiga bulan beruntun. Pertemuan terakhir pada 14 Juli, BSP menaikan suku bunga acuannya 75 bps menjadi 3,25%. 

Bank sentral memperingatkan kemungkinan masih berlanjutnya kenaikan bunga agresif di tengah tekanan  inflasi yang masih tinggi. Inflasi Filipina menyentuh 6,1% secara tahunan pada Juni, tertinggi dalam hampir empat tahun. Level ini juga menandai realisasi inflasi di atas target bank sentral 4% selama tiga bulan beruntun.

Bank sentral Singapura (MAS) merupakan bank sentral pertama di kawasan yang memperketat moneternya. MAS melakukan penyesuaian kebijakan moneternya melalui pengaturan nilai tukar, bukan suku bunga. Terbaru, dalam pertemuannya bulan ini, MAS melakukan pengetatan moneter yang keempat kalinya dalam sembilan bulan terakhir.

Singapura juga menjadi salah satu negara di kawasan yang berjuang melawan inflasi. Kenaikan harga-harga di negara singa itu sudah mencapai rekor tertingginya sejak 2011 pada bulan Mei. Inflasi inti Singapura menyentuh 3,6%, rekor tertinggi sejak 2008. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said