Rupiah Jatuh ke 15.037 per US$ Usai BI Tahan Lagi Bunga Acuan

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga kebijakannya di level 3,5% pada pertemuan siang ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
21/7/2022, 16.08 WIB

Sebelumnya, pasar mulai berekspektasi ada ruang bagi BI akan ikut menaikan suku bunga acuannya pada bulan ini seperti yang dilakukan sejumlah bank sentral lainnya. Namun, BI menyebut inflasi inti masih terkendali sekalipun indeks harga konsumen (IHK) memang mencatat inflasi di atas target 4% pada bulan lalu.

"Pertimbangan inflasi inti yang masih dalam sasaran daa risiko perlambatan ekonomi ini tentu mempengaruhi kenapa kami masih mempertahankan suku bunga BI di 3,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli, Kamis (21/7).

Depresiasi rupiah beberapa waktu terakhir juga masih dibayangi sentimen The Fed.  Pasar kini juga menanti pertemuan bank sentral AS pekan depan. Sejauh ini, ekspektasi pasar sebagian besar memperkirakan bunga acuan The Fed kembali dinaikkan 75 bps, seperti yang dilakukan bulan lalu.

Selain menanti keputusan The Fed, pasar hari ini juga mengantisipasi pengumuman kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB). Sejauh ini, ECB berencana mengumumkan kenaikan 25 bps, namun sumber Reuters menyebut kenaikan 50 bps juga menjadi salah satu opsi pertimbangan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said