Ekonomi Amerika Menunjukkan Lebih Banyak Tanda-tanda Resesi

ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan R Smith/nz/cf
Ilustrasi. Ekonomi Amerika Serikat mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, salah satu tanda resesi secara teknis.
Penulis: Agustiyanti
7/8/2022, 15.57 WIB

Kondisi ekonomi Amerika tak terlihat mengalami resesi secara kasat mata. Data tenaga kerja terbaru yang dirilis justru menunjukkan perekonomian terbesar dunia ini masih baik-baik saja. Benarkah demikian?

Tidak ada preseden historis yang menunjukkan bahwa ekonomi dalam resesi dapat menghasilkan 528.000 pekerjaan dalam sebulan seperti yang terjadi di AS selama Juli. Tingkat pengangguran tercatat sebesar 3,5%, untuk terendah sejak 1969, tidak konsisten dengan kontraksi ekonomi pada kuartal kedua.

Meski demikian, kondisi ini tak berarti ekonomi Amerika tak sedang mengalami resesi. Ironisnya, ketahanan fenomenal pasar tenaga kerja dapat menimbulkan bahaya jangka panjang bagi perekonomian yang lebih luas. Apalagi The Federal Reserve sedang mengurangi tekanan pada kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dan kenaikan upah yang cepat dalam upaya untuk mengendalikan inflasi yang berjalan pada level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun.

"Faktanya adalah ini memberi ruang tambahan bagi The Fed untuk terus melakukan pengetatan, bahkan jika itu meningkatkan kemungkinan mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata Jim Baird, kepala investasi di Plante Moran Financial Advisors.

Menurut dia, tidak mudah bagi The Fed untuk memperketat kebijakan tanpa menimbulkan dampak negatif bagi konsumen dan ekonomi. Melihat angka pekerjaan yang kuat dengan pendapatan rata-rata pekerja per jam sebesar 5,2% secara tahunan, para investor memperkirakan The Fed akan mengambil langkah agresif menaikkan bunga. 

Data CME Grup pada Jumat sore menunjukkan pasar melihat peluang bank sentral memberlakukan kenaikan suku bunga 0,75 poin persentase pada September atau ketiga kalinya secara berturut-turut mencapai 69%.

Meski data ketenagakerjaan pada akhir pekan ini menggembirakan, data-data perekonomian lainnya yang dirilis pada pekan depan tak akan terlalu menyenangkan. Indeks harga konsumen yang akan dirilis pada Rabu diperkirakan menunjukkan tekanan kenaikan yang berkelanjutan bahkan dengan penurunan tajam harga bensin pada Juli.

Halaman: