Produksi Surplus, Bulog Berencana Ekspor Jagung dan Beras

ANTARA FOTO/Akbar Tado/rwa.
Ilustrasi. Bulog mencatat surplus jagung saat ini mencapai 3 juta ton.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
19/8/2022, 18.22 WIB

Selain jagung, menurut Budi, Bulog juga siap untuk mengekspor beras ke beberapa negara tetangga maupun negara-negara di Timur Tengah. Ekspor beras kemungkinan akan dilakukan untuk jenis Rojolele dan Pandan Wangi.

Budi menilai, beras produksi dalam negeri memiliki keunggulan dibandingkan mayoritas beras yang kini beredar dari Thailand dan Vietnam. Menurutnya, beras buatan Indonesia lebih pulen setelah dimasak, sedangkan beras dari Thailand dan Vietnam lebih kering.

Badan Pusat Statistikmencatatv  total produksi beras pada 2019-2021 konsisten lebih dari 31 juta ton. Pada 2021, volume produksi beras nasional mencapai 31,4 juta ton, sedangkan rata-rata konsumsi beras nasional sekitar 30 juta ton.

Stok beras pada akhir kuartal I-2022 adalah 9,11 juta ton, sementara itu pada akhir semester I-2022 mencapai 9,71 unit. Stok terbesar per Juni 2022 ada di rumah tangga atau sebanyak 6,6 juta ton. Rata-rata stok beras di rumah tangga konsumen adalah 9-10 kilogram (kg) per rumah tangga. Adapun, rata-rata stok di rumah tangga produsen mencapai 390-443 kg per rumah tangga produsen.  

Stok terbanyak disimpan oleh Perum Bulog yang mencapai 1,11 juta ton. Adapun, stok di pedagang sebanyak 1,04 juta ton, di penggilingan sekitar 690.000 ton, dan di hotel, restoran, kafe, dan industri lainnya sebanyak 280.000 ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief