Rupiah Tembus Rp 15.000/US$ Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed

ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
21/9/2022, 09.38 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 34 poin ke level Rp 15.018 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini. Pelemahan terjadi ketika pasar mengantisipasi pengumuman kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed hari ini.

Berdasarkan laman Bloomberg, rupiah berbalik menguat dari posisi pembukaan ke level Rp 15.006 pada Pukul 09.20 WIB. Namun belum kembali ke posisi penutupan kemarin di Rp 14.984 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Dolar Singapura terkoreksi 0,06%, dolar Taiwan 0,10%, won Korea Selatan 0,26%, peso Filipina 0,63%, yuan Cina 0,32%, ringgit Malaysia 0,19% dan baht Thailand 0,22%.

Sebaliknya, yen Jepang menguat 0,06% dan rupee India 0,02%. Sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah tertekan hari ini jelang pengumuman suku bunga The Fed pada Kamis dini hari (22/9). Rupiah diramal melemah ke arah Rp 15.000, dengan potensi penguatan ke Rp 14.960 per dolar AS.

"Pasar menunggu pernyataan Gubernur The Fed soal kebijakan moneter ke depan," kata Ariston dalam risetnya, Rabu (21/9).

Berdasarkan alat pemantauan CME FedWatch, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed 0,75% pada pertemuan hari ini sebesar 82%. Sisanya, 18% memperkirakan kenaikannya 1%.

Pasar was-was The Fed mengeluarkan pernyataan soal kenaikan bunga lanjutan di masa mendatang. Hal ini mungkin saja dilakukan, mengingat beberapa komentar pejabat The Fed yang secara tegas menginginkan inflasi turun ke level target 2%. Sedangkan inflasi Agustus di atas 8% secara tahunan.

Analis DCFX Lukman Leong juga memprediksi rupiah masih tertekan hari ini. Indeks dolar tercatat masih menguat hingga mendekati level tertinggi dalam 20 tahun.

"Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua dan 10 tahun juga terus meningkat ke level tertingginya multi-tahun," kata Lukman dalam risetnya.

Ia memperkirakan rupiah tertekan ke arah Rp 15.050 dengan potensi penguatan di Rp 14.950 per dolar AS. 

Reporter: Abdul Azis Said