Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 4,25%

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan inflasi hingga akhir tahun ini berada di atas 6% pada tahun ini akibat kenaikan harga BBM.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/9/2022, 14.45 WIB

BI juga akan memantau dampak tidak langsung kenaikan harga BBM hingga tiga bulan ke depan. Dampak kenaikan harga BBM, menurut dia, akan mendorong inflasi hingga akhir tahun menjadi di atas 6% pada tahun ini. 

"Ini kenapa langkah pengendalian harus dilakukan dari sisi pasokan dan permintaan," ujar Perry.

Kenaikan suku bunga, menurut dia, juga dilakukan untuk memperkuat langkah intervensi stabilisasi rupiah. Perry berharap nilai tukar rupiah akan kembali bergerak sesuai fundamentalnya. 

Kebijakan bank sentral AS juga menjadi salah satu faktor pertimbangan BI. Dalam pengumuman dini hari tadi, The Fed memutuskan kembali menaikkan bunga 75 basis poin (bps) atau 0,75%.

Besaran kenaikannya sama selama tiga pertemuan beruntun. Dengan demikian, suku bunga di AS naik menjadi 3%-3,25% atau menyentuh rekor tertinggi sejak awal 2008.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pesan utama bank sentral yang masih sama dengan sebelum-sebelumnya, yakni mendorong inflasi turun ke rentang target 2%. "Dan kami akan terus melakukannya sampai pekerjaan selesai," kata Powell dikutip CNBC Internasional, Rabu (21/9).

Halaman: