Sri Mulyani Antisipasi Risiko Jebloknya Harga Komoditas ke APBN 2023

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, target pendapatan negara tahun depan telah memasukkan aspek kehati-hatian terhadap risiko dampak perlambatan ekonomi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
29/9/2022, 18.39 WIB

Adapun target pendapatan negara pada tahun depan sebesar Rp 2.463 triliun, naik Rp 196,8 triliun dibandingkan tahun ini. Kenaikan target pendapatan tahun depan terutama karena target penerimaan pajak yang naik Rp 233 triliun serta kepabeanan dan cukai sebesar Rp 4,2 triliun. Sementara target PNBP diturunkan Rp 40 triliun dari target tahun ini. 

Dalam perkiraan Kemenkeu sebelumnya, pemerintah menangguk untung jumbo dari kenaikan harga komoditas pada tahun ini. Setidaknya pemerintah akan meraup tambahan penerimaan pajak Rp 174,8 triliun tahun ini khusus dari kenaikan harga komoditas. Sumbangan ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 15,6 triliun. 

Namun, risiko perlambatan ekonomi dunia tahun depan dengan berbagai kemungkinan resesi di beberapa negara telah membawa kemungkinan penurunan harga komoditas. Harga minyak yang meroket tajam sepanjang tahun ini bahkan diperkirakan turun tahun depan seiring penurunan permintaan. 

Mengutip Reuters, Goldman Sachs telah memangkas proyeksi permintaan minyak tahun depan dari sebelumnya akan 2,5 juta barel per hari menjadi 2 juta barrel per hari. Karena itu, bank investasi itu menurunkan rata-rata US$ 19 per barel untuk proyeksi minyak dunia tahun depan.


Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said