The Fed Berpotensi Masih Naikkan Bunga 75 Bps, Melambat Bulan Depan

@federealreserve/twitter
Ilustrasi. The Fed telah menaikkan bunga secara agresif sebesar 75 bps selama tiga pertemuan berturut-turut.
Penulis: Agustiyanti
2/11/2022, 08.41 WIB

Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga 75 bps Rabu (2/11) waktu setempat. Namun, bank sentral kemungkinan akan memberikan sinyal untuk mengurangi laku kenaikan bunga mulai pertemuan Desember. 

Pasar saat ini sudah siap dengan kenaikan suku bunga 75 bps untuk yang keempat kalinya berturut-turut. Di sisi lain, investor mengantisipasi kemungkinan The Fed memperlambat kenaikan suku bunganya sebelum mengahkhiri siklus kenaikan suku buna pada maret. 

"Kami pikir kenaikan suku bunga sebesar 75 bps akan membuka pintu penurunan kenaikan suku bunga mulai Desember, ujar Michael Gapen, kepala ekonom AS di Bank of America, Selasa (1/11) waktu setempat. 

Gapen mengharapkan Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers nanti menunjukkan bahwa The Fed membahas perlambatan laju kenaikan suku bunga tetapi tidak berkomitmen untuk itu. Dia mengharapkan The Fed kemudian akan menaikkan suku bunga 50 bps pada Desember.

“Pertemuan November sebenarnya bukan tentang November. Ini tentang bagaimana arah pada Desember,” kata Gapen.

Dia memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga ke level 4,75% hingga 5% pada musim semi dan menjadi tingkat terminalnya atau titik akhir kenaikan suku bunga. Kenaikan 75 basis poin pada hari Rabu akan membawa kisaran suku bunga fed fund menjadi 3,75% hingga 4%, dari kisaran nol hingga 0,25% pada Maret.

"Pasar sangat terpaku pada fakta bahwa akan ada 75 pada November, 50 bps pada Desember, 25 pada 1 Februari dan kemudian mungkin 25 lagi pada Maret," kata Julian Emanuel, kepala ekuitas, derivatif dan kuantitatif strategi di Evercore ISI. 

Pasar saham telah reli di tengah ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga oleh The Fed, setelah kenaikan akhir 75 basis poin pada Rabu sore. Namun, pada ahli strategi juga mengatakan reaksi pasar bisa menjadi pukulan  jika keputusan The Fed ternyata mengecewakan.

Tantangan bagi Powell adalah berjalan di garis tipis antara menandakan kemungkinan kenaikan yang tidak terlalu agresif dan menegakkan janji The Fed untuk memerangi inflasi.