Rupiah Diprediksi Tertekan Imbas Data Inflasi di Atas Ekspektasi Pasar
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 21 poin ke level Rp 15.594 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah terpengaruh rilis inflasi domestik yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan berlanjutnya kontraksi manufaktur di Cina.
Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah Rp 15.607 pada pukul 09.20 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 15.573 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Dolar Hong Kong terkoreksi 0,05% bersama dolar Taiwan 0,08%, won Korea Selatan 0,35%, peso Filipina 0,26%, rupee India 0,01%, yuan Cina 0,33%. Sebaliknya, yen Jepang menguat 0,52% bersama dolar Singapura 0,07% dan baht Thailand 0,25%, sedangkan ringgit Malaysia stagnan.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan tertekan pada perdagangan hari ini karena realisasi inflasi pada akhir 2022 ternyata di atas perkiraan pasar. Rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.500-Rp 15.650 per dolar AS.
"Data inflasi Indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi," kata Lukman dalam catatannya, Selasa (3/1).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada akhir 2022 sebesar 5,51%. Inflasi kembali naik setelah sempat menunjukkan tren penurunan sejak mencapai level tertingginya pada September 2022. Realisasi inflasi ini di atas perkiraan analis yang disurvei Reuters yaitu mencapai 5,39%, dan juga di atas perkiraan Bank Indonesia yaitu maksimal 5,4%.
Namun demikian, Lukman melihat pelemahan rupiah hari ini relatif terbatas. Keputusan pemerintah mencabut kebijakan PPKM mulai 30 Desember lalu diharapkan bisa membantu menahan pelemahan rupiah.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah hari ini seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi dunia. Rupiah diramal melemah ke arah Rp 15.600, dengan potensi support di kisaran Rp 15.550 per dolar AS.
Sentimen kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia kembali menguat setelah data manufaktur Cina bulan Desember masih menunjukkan kontraksi. Data tersebut semakin memvalidasi risiko perlambatan ekonomi yang kemudian mendorong pasar keluar dari aset berisiko.
"Di sisi lain, PPKM yang resmi dicabut mungkin bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah," kata Ariston.
Bank Indonesia menutup transaksi nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 15.572 per dolar Amerika Serikat (AS) saat perdagangan Senin, 2 Januari 2023. Nilai tersebut menguat 20 poin atau 0,1% dari perdagangan hari sebelumnya.
Dalam sepekan, kurs rupiah mengalami fluktuasi sebesar 159 poin. Dolar AS diperdagangkan di rentang tertinggi Rp 15.731 per dolar dan terendah Rp 15.572 per dolar.