Rupiah Menguat Tipis Pagi Ini Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah berbalik melemah tipis dari posisi pembukaan ke level Rp 14.711p ada pukul 10.00 WIB, tetapi masih menguat 0,01% dibandingkan penutupan kemarin.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
3/5/2023, 10.11 WIB

Rupiah dibuka menguat tipis tujuh poin ke level Rp 14.707 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pasar merespon rilis data tenaga kerja AS semalam sembari menantikan hasil rapat pembuat kebijakan bank sentral AS, The Fed yang dimulai hari ini.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah tipis dari posisi pembukaan ke level Rp 14.711 pada pukul 10.00 WIB, tetapi masih menguat 0,01% dibandingkan penutupan kemarin.

Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat. Yen Jepang menguat 0,38%, dolar Singapura 0,09%, dolar Taiwan 0,21%, won Korea Selatan 0,20%, peso Filipina 0,13%, yuan Cina 0,06%, ringgit Malaysia 0,16% dan baht Thailand 0,12%. Sebaiknya, rupee India melemah sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan menguat hari ini setelah rilis data tenaga kerja dan pesanan pabrik di AS. Rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 14.600, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.750 per dolar AS.

Survei menunjukkan, lowongan pekerjaan di AS bulan Maret sebesar 9,59 juta, turun dari bulan sebelumnya yang nyaris menyentuh 10 juta dan realisasi itu di bawah perkiraan ekonom sebanyak 9,64 juta. Data ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar tenaga kerja di AS yang belakangan ketat mulai melonggar sehingga dapat berimplikasi terhadap tekanan inflasi yang mulai mereda.

Selain itu, menurut dia, data pesanan baru pabrik-pabrik di AS semalam uga menunjukkan peningkatan 0,9%, di atas ekspektasi pasar 0,8%. Selain itu, pasar juga masih mencermati krisis perbankan di AS setelah kabar terbaru First Republic Bank bangkrut.

"Data ini mendukung ekspektasi bahwa bank sentral AS mungkin akan memangkas suku bunganya di akhir tahun," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Rabu (3/5).

Pasar menantikan pertemuan pembuat kebijakan The Fed yang dimulai hari ini waktu AS. Mayoritas berekspektasi suku bunga akan naik 25 bps lagi menjadi 5%-5,25%.

Dari dalam negeri, Ariston menyebut sejumlah data mendukung ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia masih bagus sehingga mendukung penguatan rupiah hari ini. Data inflasi April menunjukkan kenaikan tetapi relatif terkendali meskipun ada periode Ramadan dan lebaran, serta data PMI Manufaktur yang kembali naik mengindikasikan bahwa kondisi manufaktur domestik terus ekspansi.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat terbatas hari ini sejalan dengan koreksi pada dolar AS di tengah penantian rapat The Fed. Rupiah diramal bergerak di rentang Rp 14.600-Rp 14.800 per dolar AS.

"Koreksi dolar AS oleh data pembukaan lapangan kerja baru yang lebih rendah di AS, tetapi saya melihat hanya profit taking dari penguatan besar pada hari senin," kata Lukman dalam catatannya pagi ini.

Reporter: Abdul Azis Said