Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Mei mencapai 0,09% secara bulanan, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,33%. Inflasi bulan lalu disumbangkan oleh kenaikan harga makanan
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan inflasi secara tahunan pada Mei mencapai 4%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 4,33%. Sementara inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,1%.
"Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar pada Mei 2023 adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,03%, daging ayam ras 0,03%, ikan segar 0,02%, telur ayam 0,02%, rokok kretek filter 0,02%, dan bawang putih 0,02%," ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (5/6).
Ia menjelaskan berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi bulanan pada bulan lalu terutama disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,48% dengan andil 0,13%. Inflasi pada kelompok tersebut diredam oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,46% dengan andil 0,02% dan transportasi dengan deflasi 0,56% dan andil -0,07%.
Sementara berdasarkan wilayahnya, Pudji mencatat 77 kota dari 90 kota yang disurvei BPS mengalami inflasi. Dari 77 kota yang mengalami inflasi, 67 kota mengalami inflasi di atas nasional, 10 kota mencatat inflasi di bawah nasional, sedangkan 13 kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi dicatatkan oleh Tanjung Pandan sebesar 1,28%, sedangkan deflasi terdalam terjadi di kota Kupang sebesar 0,79%," kata dia.
Adapun berdasarkan komponennya, inflasi didorong oleh komponen inti dan harga bergejolak. Inflasi inti pada bulan lalu mencapai 0,06%, lebih rendah dibandingkan April sebesar 0,25%. Komponen ini memberikan andil 0,04%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil pada komponen inti adalah mobil, sewa rumah, air kemasan dan upah asisten rumah tangga," kata dia.
Adapun inflasi harga bergejolak tercatat 0,49%, lebih tinggi dibandingkan April sebesar 0,29%. Komponen ini memberikan Andil 0,09%
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah bawang merah, ikan segar, telur ayam ras, dan bawang putih," kata dia.
Di sisi lain, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,25% dan memberikan andil -0,04%. Deflasi pada komponen ini terutama disumbangkan oleh penurunan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota.