Alat pemantauan CME Group menunjukkan, probabilitas suku bunga dinaikkan telah meningkat dari pekan lalu masih 26% menjadi 37% pada hari ini.
"Kenaikan imbal hasil obligasi AS itu juga dipicu kenaikan suku binga acuan bank sentral Kanada yang di luar ekspektasi pasar pada pengumuman semalam," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Kamis (8/6).
Senada, analis pasar uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah kembali melemah dengan bergerak di kisaran 14.800-14.950 per dolar AS. Tekanan ke rupiah seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan dolar AS.
"Kenaikan imbal hasil itu sebagai antisipasi investor akan data inflasi serta pertemuan pembuat kebijakan The Fed pekan depan," kata Lukman.
Reporter: Abdul Azis Said