Tunggu Data Ekonomi Global, Rupiah Melemah ke Rp 15.352 per Dolar AS

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Penulis: Zahwa Madjid
11/9/2023, 10.04 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,16% ke level Rp 15,352 per dolar AS pada awal perdagangan Senin (11/9).  Para analis memperkirakan pergerakan rupiah hari ini akan melanjutkan tren melemah karena pasar masih menunggu pengumuman sejumlah data ekonomi dari Cina, Amerika Serikat, dan Jepang.

Analis pasar uang Ariston Chendra memperkirakan pelemahan rupiah kemungkinan dipicu oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral Jepang Ueda Kazuo pada akhir pekan lalu, yang berencana menghentikan kebijakan suku bunga negatif dalam waktu dekat sehingga mendorong penguatan yen Jepang terhadap dolar AS.

Pagi ini, dolar AS juga terlihat melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia seperti euro dan poundsterling. “Dolar kemungkinan berkonsolidasi setelah menguat di pekan kemarin sambil menunggu data inflasi baru AS yang akan dirilis di Rabu dan Kamis,” kata Ariston kepada Katadata, Senin (11/9). Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak ke level Rp 15.300-15.330 per dolar AS.

Analis pasar uang, Lukman Leong juga mengatakan rupiah akan bergerak dengan  kecenderungan menguat terbatas karena koreksi yang terjadi pada dolar AS. “Investor cenderung wait and see menantikan serangkaian data ekonomi penting minggu ini, di antaranya data inflasi AS,” katanya. Ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 15.250-15.350 per dolar AS.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan selama sepekan ini rupiah akan bergerak menguat terbatas. Penguatan rupiah akan seiring dengan rilis data Cina seperti inflasi, penjualan retail, dan produksi manufaktur bulan Agustus yang diproyeksikan meningkat.

“Rilis beberapa data ekonomi AS seperti inflasi, penjualan retail, produksi sektor manufaktur, dan kepercayaan konsumen yang diperkirakan akan cenderung bervariasi di mana inflasi inti AS diperkirakan menurun sedangkan inflasi umum diperkirakan meningkat,” kata Josua. Pada pekan ini, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.250-15.375 per dolar AS.

Reporter: Zahwa Madjid