Sinyal Ekonomi AS Solid, Rupiah Kembali Melemah ke Rp 15.927

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Sorta Tobing
26/10/2023, 10.03 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah. Pada awal perdagangan, Kamis (26/10), angkanya turun 0,36% ke level Rp 15.927 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah ditutup pada level Rp 15.921 per dolar AS. 

Analis pasar uang Lukman Leong pelemahan kembali terjadi karena menguatnya imbal hasil atau yield obligasi AS yang naik. Sentimen lainnya, terdapat antisipasi data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal ketiga yang akan dirilis malam ini. 

Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang Rp 15.850 hingga Rp 15.950 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 15.930 per dolar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 15.850 per dolar AS.

Ia melihat indeks dolar AS menguat pagi ini dan sudah bergerak di atas 106.60. Kemarin pergerakkanya di sekitar 106.20.

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS pun juga naik. Yield tenor 10 tahun sudah kembali mendekati 5%, setelah sempat turun ke kisaran 4,8%.

“Semalam data penjualan rumah baru AS pada September mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, 759 ribu versus 676 ribu,” kata Ariston kepada Katadata.co.id

Kenaikan ini menunjukkan ekonomi AS masih solid dan mampu menerima beban suku bunga tinggi. Selain itu, konflik Israel Hamas juga masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar yang mendorong pelaku pasar tetap mempertahankan aset amannya ke greenback.

Mayoritas mata uang Asia juga menunjukkan tren pelemahan. Seperti yen Jepang lemah 0,11%, dolar Hong Kong lemah 0,01%, dolar Singapura lemah 0,18%, peso Filipina lemah 0,19%, yuan Cina lemah 0,01%, ringgit Malaysia lemah 0,13%, baht Thailand lemah 0,38%.

Reporter: Zahwa Madjid