Ada Sentimen The Fed dan Cina, Rupiah Dibuka Melemah 15.515 per Dolar

ANTARA FOTO/Putu Indah Savitri/sgd/YU
Petugas bank menunjukkan lembaran uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (12/12) sore menguat tipis sebesar dua poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.621 per dolar AS dari Rp15.623 per dolar AS.
3/1/2024, 10.24 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,29% ke level 15.515 pada perdagangan Rabu (3/1). Pelemahan tersebut didorong oleh sinyal penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed dan sentimen Cina.

Pelemahan ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir perdagangan hari ini. Analis pasar uang, Lukman Leong menilai rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan rebound atau penguatan.

Sebab, para investor masih menantikan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur periode Desember 2023 dan Lowongan Pekerjaan JOLTS periode November 2023.

JOLTS merupakan Laporan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja AS yang akan dirilir hari ini. Survei ini akan memaparkan perkembangan tenaga kerja AS pada periode November 2023.

Investor juga mengantisipasi kemungkinan The Fed akan bersikap hawkish pada risalah pertemuan FOMC malam ini,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Rabu (3/1).

Lukmana bahkan memperkirakan Rupiah akan bergerak dalam rentang 15.400-15.550.

Melansir Reuters, pasar kini memperkirakan suku bunga The Fed akan turun sebanyak 1,5 poin persentase di bawah kisaran saat ini yaitu di kisaran 5,25%-5,50% sampai akhir tahun depan.

Ekspektasi terhadap perubahan tersebut telah menyebabkan meningkatnya kembali permintaan terhadap utang dengan imbal hasil tinggi.

Akibat Cina, Rupiah Diprediksi Melemah

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menilai rupiah pada hari Selasa diperdagangkan melemah terhadap Dolar AS setelah sentimen risk off yang bersumber dari Cina seiring memperburuk sentimen pasar Asia.

Presiden Cina, Xi Jinping, mengakui bahwa ekonomi saat ini sedang menghadapi ketidakpastian, sekaligus menegaskan tren pelemahan belanja konsumen di China.

“Pernyataannya tersebut memicu sentimen ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi Cina. Sentimen di pasar Asia juga memburuk karena meningkatnya tensi geopolitik,” ujar Josua.

Hari ini, Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran 15. 425-15.550 per dolar AS.

Sejumlah mata uang Asia juga bergerak melemah terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, ringgit Malaysia melemah 0,69%, yen Cina melemah 0,09%, peso Filipina melemah 0,05%, dolar Singapura melema 0,09%, dan yuan Jepang melemah 0,03%.

Reporter: Zahwa Madjid