Rupiah Melemah ke 15.580, Rilis Data Inflasi AS Dorong Penguatan Dolar

ANTARA FOTO/Putu Indah Savitri/wpa/rwa.
Seorang petugas menunjukkan lembaran uang dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (27/11/2023).
Penulis: Zahwa Madjid
15/3/2024, 09.35 WIB

Nilai tukar rupiah melemah 0,03% ke level 15.580 per dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat (15/3). Analis memperkirakan rupiah akan melemah lebih lanjut.

Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data ekonomi PPI AS dan klaim pengangguran yg lebih kuat dari perkiraan. Dia memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang 15.550-15.650.

“Dari sisi dalam negeri, investor menantikan data perdagangan Indonesia pagi ini,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Jumat (15/3).

Sementara itu pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai data inflasi produsen atau PPI AS bulan Februari yang dirilis semalam, lebih tinggi dari ekspektasi pasar, yakni 6%, sementara ekspektasi pasar hanya 1,1%.

“Hal ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang. Kenaikan inflasi produsen ini menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat,” ujar Ariston dihubungi secara terpisah.

Faktor tersebut menurut dia sudah mendorong pelemahan nilai tukar emerging markets pagi ini terhadap dolar AS dan rupiah pun bisa turut melemah. Dia memperkirakan rupiah melemah ke arah 15.650, dengan potensi support di sekitar 15.580.

Menilik pergerakan mata uang Asia, mayoritas bergerak melemah terhadap dolar AS. Seperti ringgit Malaysia melemah 0,37%, baht Thailand melemah 0,09%, yuan Cina melemah 0,01%, peso Filipina melemah 0,29%, dolar Singapura melemah 0,10%, dan yen Jepang melemah 0,10%.

Reporter: Zahwa Madjid