Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Ungguli Cina, Singapura dan Korsel

Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
5/8/2024, 16.32 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih unggul dari Cina, Singapura hingga Korea Selatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,05% secara tahunan pada kuartal I 2024.

“Ini dibandingkan dengan Cina, Indonesia masih lebih tinggi. Cina sebesar 4,7%,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Ekonomi, Jakarta, Senin (5/8).

Selain Cina, menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih baik dari Singapura, Korea Selatan, dan Meksiko. Dia menyebut pertumbuhan ekonomi Singapura hanya mencapai 2,9%, Korea Selatan sebesar 2,3%, dan Meksiko 2,24%.

“Jadi di tengah ketidakpastian global, fundamental ekonomi kita masih baik dan di kuartal II 2024, Indonesia tumbuh 5,05%,” ujar Airlangga.

Tingkat Inflasi RI Terkendali

Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didukung oleh tingkat inflasi yang tetap terkendali sebesar 2,13%. Lalu juga dengan komponen lainnya secara keseluruhan terpantau positif.

“Dari segi konsumsi rumah tangga kita tumbuh 4,93% dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi 54,53%. Pengeluaran lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), konsumsi pemerintah, PMTB ekspor impor barang dan jasa juga positif," katanya.

Tercatat ekonomi Indonesia tumbuh melambat menjadi 5,05% di kuartal II 2024. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,17% secara tahunan. Selain itu, ekonomi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menjelaskan, pelemahan pertumbuhan ekonomi secara kuartal sebesar 3,79% sejalan pola musiman yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

"Tapi ekonomi tumbuh stabil sebesar 5,08% pada semester I 2024 dibandingkan periode sama tahun lalu,"ujar Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/8).

Reporter: Rahayu Subekti