Sri Mulyani Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Potong Dana BOS dan Gaji Guru
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut sumber anggaran program makan bergizi gratis atau MBG yang mencapai Rp 71 triliun tidak diambil dari dana program pendidikan yang sudah ada.
Biayanya tidak diambil dari dana pendidikan kementerian dan lembaga. Bahkan dananya juga tidak diambil program bantuan operasional sekolah atau BOS, gaji guru, perbaikan sekolah, maupun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan alias LPDP.
"Rp 71 triliun diambil dari mana? Tidak diambil dari mana-mana, itu on top,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan DPD, Jakarta, Senin (2/9).
Bendahara Negara itu memastikan tidak ada perubahan untuk dana BOS, dana alokasi khusus (DAK) fisik dan non-fisik, serta gaji guru. Semua anggaran itu tidak dipangkas demi program makan bergizi gratis.
Anggaran MBG Rp 71 triliun, Sri Mulyani mengatakan, akan diambil dari cadangan dana abadi pendidikan. "Jadi tidak diambil dari pos yang sudah dialokasikan tapi bisa dari cadangan pendidikan yang kemudian digunakan untuk program makan bergizi gratis," kata perempuan yang akrab disapa Ani itu.
Melansir Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2021 tentang Dana Abadi Pendidikan, dana ini untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya yang tidak dapat digunakan untuk belanja.
Dana abadi itu dapat bersumber dari APBN, pendapatan investasi, dan sumber lain yang sah, tidak mengikat, serta sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap tahun pemerintah mengalokasikan Rp 20 triliun untuk dana abadi pendidikan. Per awal 2024, jumlahnya telah menyentuh Rp 139 triliun.
Sebagai informasi, MBG merupakan program unggulan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Anggarannya mencapai Rp 71 triliun atau 0,29% terhadap produk domestik bruto dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara atau RAPBN 2025.
Program makan bergizi gratis harapannya dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 0,1% pada 2025. "Tenaga kerja yang diharapkan dapat terserap untuk pelaksanaan program ini adalah sekitar 820 ribu pekerja,” dikutip dari Buku Nota Keuangan RAPBN 2025.
Kelompok penerima program tersebut adalah siswa sekolah dan pesantren, anak balita, serta ibu hamil atau menyusui dengan risiko anak stunting. Bantuan gizi juga diberikan kepada ibu hamil atau menyusui dan balita untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga yang rentan.
Program MBG akan dilaksanakan secara bertahap dengan memberikan makan bergizi gratis kepada siswa prasekolah, sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah pertama (SMP/MTs), sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA), dan pesantren/pendidikan keagamaan.