Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Prospek Suku Bunga The Fed dan Pilpres AS

Fauza Syahputra|Katadata
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada posisi Rp.16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pagi (26/6/2024).
22/10/2024, 10.04 WIB

Sejumlah analis memperkirakan pelemahan rupiah pada hari ini. Hal itu dipicu kondisi ekonomi Amerika Serikat khususnya penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve atau The Fed.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan saat ini indeks dolar AS sudah mendekati 104, atau lebih tinggi dari pergerakan pagi sebelumnya berkisar 103,40-an. “Dolar AS yang masih kuat, bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (22/10).

Bahkan, dua petinggi The Fed yaitu Neel Kashkari dan Jeffrey Schmid menyiratkan pemangkasan suku bunga tidak akan dalam lagi. Sehingga, hal ini yang menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed lebih lebih besar dan mendorong penguatan dolar AS.

Selain itu, penguatan dolar AS juga ditopang oleh ketegangan Timur Tengah yang makin tinggi. “Pasar khawatir dengan perang baru terutama antara Israel dengan Iran,” ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah akan melemah ke arah Rp 15.550 per dolar AS. Kemudian potensi posisi support di level Rp 15.430 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg Selasa pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 15.556 per dolar AS. Level tersebut meningkat 52,50 poin atau 0,34% dari penutupan sebelumnya.

Dipengaruhi Perkembangan Politik AS

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memproyeksikan pelemahan rupiah karenah arah kebijakan suku bunga The Fed terpengaruh oleh perkembangan Pemilihan Presiden (Piplres) AS.

“Meningkatnya kemungkinan kemenangan Donald Trump, sehingga mendorong kemungkinan penurunan Fed Rate yang lebih kecil di tahun mendatang,” kata Fikri.

Fikri khawatir rupiah akan melemah kembali hari ini. Dia memproyeksikan rupiah akan terdepresiasi pada level Rp 15.460 hingga Rp 15.660 per dolar AS.

Sementara analis komoditas dan mata uang, Lukman Leong juga memproyeksikan pelemahan rupiah usai pernyataan hawkish dari beberapa pejabat The Fed yang menginginkan pemangkasan suku bunga lebih gradual.

“Rupiah akan melemah pada kisaran Rp 15.475 hingga Rp 15.575 per dolar AS,” kata Lukman. 

Reporter: Rahayu Subekti