Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mengantongi komitmen investasi sebesar US$ 43,3 miliar atau sekitar Rp 606,2 triliun. Nilai investasi berasal dari 42 proyek di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) selama periode 2019-2027, dan diperkirakan menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp 2.842 triliun.
Dari ke-42 proyek, 23 proyek berada di lepas pantai (offshore) dan 19 proyek di daratan (onshore). Investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi nasional yang dalam beberapa tahun terakhir turun rata-rata 25 persen. SKK Migas menargetkan, total produksi yang dihasilkan ke-42 proyek mencapai 92,1 ribu barel minyak per hari dan 6,1 miliar gas standar kaki kubik per hari.
“Kami menginginkan produksi yang meningkat dan dapat dinikmati hari ini. Caranya dengan transformasi dari cadangan langsung ke produksi, seperti menghidupkan PoD yang mulai tidak berjalan dan mengupayakan kembali lapangan-lapangan yang dianggap tidak ekonomis,” ujar Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizon Suardin di Jakarta (18/7).