Warga Jabodetabek yang berolahraga pagi di luar ruang perlu waspada. Aplikasi Nafas mencatat, kualitas udara pada pukul 04.00-09.00 buruk sehingga bisa membahayakan kesehatan.
Kualitas itu diukur dari kandungan PM2,5, polutan berbahaya yang terdiri dari natrium klorida, amonia, karbon hitam, debu mineral, dan air. (Baca: Bahaya Kesehatan Mengintai Saat Olahraga Pagi Hari di Jakarta)
Selama Agustus 2020, rata-rata PM2,5 di beberapa lokasi Jabodetabek berada di kisaran 76-114 µg/m3, masuk dalam kategori tidak sehat (55-150 µg/m3).
Meski begitu, hampir semua lokasi sempat mencapai PM2,5 tertinggi di atas 150 µg/m3. Tiga lokasi pun menjadi yang terburuk, yakni Duren Sawit (228 µg/m3), BSD (226 µg/m3), dan Jati Bening (207 µg/m3).
Karena itu, warga Jabodetabek diimbau untuk mengecek tingkat PM2,5 sebelum berolahraga. Jika angkanya di atas 100 µg/m3, maka durasi olahraga maksimal selama 90 menit.
Kemudian, durasi yang dianjurkan untuk lokasi dengan PM2,5 di atas 165 µg/m3 adalah 30 menit. Namun, apabila angkanya mencapai di atas 200 µg/m3, lebih baik tidak berolahraga di luar ruang.olah