Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren perbaikan. Pada kuartal II-2022, produk domestik bruto (PDB) tercatat sebesar 5,44% secara tahunan (yoy). Realisasi ini menyamai situasi sebelum pandemi Covid-19.
"Bisa dilihat bahwa tren pertumbuhan ekonomi ini meningkat secara persisten. Kita lihat polanya mulai dari kuartal III-2021 terus mengalami pertumbuhan yang terus berlanjut hingga kuartal II-2022. Bahkan angkanya semakin meningkat," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat, 5 Agustus 2022.
Margo menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi sejumlah indikator baik global maupun domestik. Salah satunya pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama di kuartal II-2022, yang tetap mengalami pertumbuhan, meski melambat dari kuartal sebelumnya.
Seperti Tiongkok dengan ekonominya yang tumbuh 0,4% secara yoy pada kuartal II-2022. Lalu, ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tumbuh 1,6%, Korea Selatan tumbuh 2,9%, Singapura 4,8%, Vietnam 7,7%, Taiwan 3,1%, Uni Eropa 4%, dan Filipina 7,4%.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 juga dipengaruhi harga sejumlah komoditas di pasar global. Kondisi ini membuat kinerja neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 15,55 miliar atau naik 148,01% secara (yoy).
"Dengan kenaikan harga komoditas global dan mitra dagang masih tumbuh positif di kuartal II-2022 ini, Indonesia mendapatkan windfall (keuntungan) dari kondisi itu,”ujar Margo.