4. Kesulitan Berkomunikasi
Berbicara pada orang lain dalam berbagai topik memiliki manfaat. Namun bagaimana jika anda tidak pandai berbicara dan meluapkan emosi? Anda cenderung tertutup dan lebih memilih menjaga masalah. Kesulitan berkomunikasi ini termasuk ciri broken home.
5. Merasa Bertanggung Jawab pada Orang Lain
Ciri broken home selanjutnya yaitu rasa bertanggung jawab pada orang lain. Dalam situasi tertentu, seseorang merasa bertanggung jawab pada permasalahan orang lain meski itu bukan masalahnya.
6. Kecemasan Tinggi
Perasaan cemas dan khawatir berlebih berdampak pada kesehatan mental. Beberapa orang mengalami rasa kekhawatiran tinggi dan berpikir terlalu keras terhadap sesuatu.
7. Keras pada Diri Sendiri
Salah satu ciri broken home adalah terlalu keras pada diri sendiri. Ketika menghadapi suatu masalah, mereka akan menyalahkan diri sendiri dalam berbagai hal. Bahkan beberapa orang selalu mengkritik diri sendiri saat salah satu impian tercapai.
8. Perasaan Kosong Dalam Hati
Keluarga broken home berdampak pada dukungan emosional pada anak. Keluarga ini terkadang tidak bisa memenuhi kebahagiaan sang anak. Akibatnya seorang anak merasa perasaan kosong dan terisolasi dalam dirinya. Beberapa orang akan mencari kasih sayang dan takut untuk hidup sendiri.
9. Merasa Sedih dan Frustasi
Perasaan sedih dan frustasi membuat pikiran negatif dan berdampak dalam hidup. Pemikiran negatif ini membuat seseorang hidup pesimis dan tidak menghargai usaha.
Dampak Broken Home
- Perpisahan orang tua berdampak pada kesehatan anak dan remaja. Anak-anak rentang mengalami stress dan depresi
- Dampak broken home membuat anak tidak memiliki motivasi untuk belajar. Sebagian anak sering membolos hingga membuat keributan.
- Keluarga broken home rentan mengalami masalah keuangan yang berdampak pada aktivitas anak
- Kepribadian anak akan terganggu karena broken home. Mereka rentan berperilaku nakal, melakukan hal buruk, hingga konsumsi obat-obatan terlarang.
Cara Mengatasi Kondisi Broken Home
1. Tanggung Jawab
Sebagai orang tua dalam keluarga, penting untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Orang tua berperan untuk menciptakan situasi emosional sehat dan bertanggung jawab pada keluarga.
2. Kreatif
Langkah selanjutnya adalah kreativitas dan ekspresif. Cara ini dapat dilakukan orang dewasa untuk membuat lingkungan dalam keluarga tetap sehat. Kreativitas bisa membantu pemikiran dan membangun kembali hubungan keluarga.
3. Membangun Kepercayaan
Cara mengatasi broken home yaitu membangun kepercayaan orang-orang terdekat. Kepercayaan penting untuk tumbuh kembang anak dan hubungan keluarga.
4. Mencari Bantuan
Mencari bantuan profesional, dukungan keluarga, dan teman penting untuk mengatasi broken home. Adanya bantuan dan dukungan ini untuk mengatasi permasalahan sulit dan mencegah hal buruk terjadi.
5. Mencoba Memaafkan
Kebiasaan memaafkan penting untuk memperbaiki suatu hubungan. Setiap keluarga pastinya punya masalah yang harus dihadapi. Minta maaf menjadi cara terbaik untuk mencegah perpisahan.