Tawakal perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, memperbanyak doa, dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Rasulullah SAW sering mencontohkan sikap ini sebagai pedoman bagi umat Islam.
Tawakal adalah ciri seseorang yang beriman. Sebab, orang beriman adalah orang yang setelah berjuang keras, akan menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mengetahui pengertian dan keutamaan tawakal. Simak penjelasanya sebagai berikut.
Pengertian Tawakal
Tawakal adalah upaya terbaik yang disertai dengan doa, diikuti dengan penyerahan hasilnya kepada Allah SWT. Sikap ini merupakan praktek yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, menjadi teladan bagi umat Islam.
Oleh sebab itu, setiap orang perlu memperoleh sikap tawakal ini, sehingga mereka dapat menjaga optimisme dan keyakinan bahwa Allah telah mengatur segala rezeki dan rencana yang terbaik untuk kita sebagai makhluk-Nya.
Tawakal merupakan bentuk penghambaan diri kepada Allah. Abu Nashr As-Siraj Ath-Thusi, seperti yang dikutip dalam buku "Risalah Qusyairiyyah" karya Imam Qusairi, menjelaskan bahwa syarat tawakal, sebagaimana diungkapkan oleh Abu Turab AnNakhsyabi, meliputi menyatakan diri untuk mengabdi, menempatkan hati dalam keseluruhan, dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Ketika diberi sesuatu, orang tawakal bersyukur, dan jika tidak, dia bersabar.
Ada pandangan lain yang menggambarkan tawakal sebagai berserah yang mutlak kepada Allah SWT, bukan kepada yang lain. Orang yang bertawakal meyakini bahwa hanya Allah yang mengatur rezeki dan urusan hidupnya.
Dari berbagai definisi tawakal tersebut, para ahli menjelaskan bahwa tawakal adalah menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT dengan melakukan usaha (ikhtiar) dan sepenuhnya berserah kepada-Nya.
Sebagai seorang hamba yang beriman, seorang muslim seharusnya memiliki sikap tawakal kepada Allah SWT, sebagaimana yang dinyatakan dalam firman Allah dalam QS. Al-Maidah : 23.
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: "Dan hanya kepada Allah-lah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman".
Tawakal merupakan bagian penting dari tingkat keimanan kita kepada Allah SWT. Bahkan, sebagaimana tercantum dalam sebuah hadits, tawakal dapat menjadi salah satu ciri khas orang-orang yang masuk surga tanpa dihisab dan adzab.
Keutamaan Bersikap Tawakal
Praktik berusaha dengan segenap kemampuan yang disertai doa, serta menyerahkan hasilnya kepada Allah ini, memiliki beragam keutamaan bagi mereka yang mempraktikkannya secara konsisten. Beberapa keutamaan dari sikap tawakal ini antara lain:
1. Ketenangan Jiwa dan Kepuasan Batin
Mengamalkan tawakal dijanjikan langsung oleh Allah dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 11-12. Dalam ayat tersebut, para rasul menyatakan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang mendapatkan karunia Allah.
Mereka tidak mampu membawa bukti kebenaran kecuali dengan izin Allah, dan hanya kepada-Nya orang-orang yang beriman seharusnya bertawakal. Ayat tersebut juga menegaskan bahwa orang-orang yang bertawakal hanya berserah diri kepada Allah.
2. Mencapai Kesejahteraan Hidup
Tawakal adalah kunci untuk memperoleh kemakmuran di dunia dan akhirat. Jika bersandar kepada Allah, seseorang akan diberi rezeki yang tak terduga.
Firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat at-Thalaq ayat 3 menegaskan bahwa Allah akan memenuhi kebutuhan orang yang tawakal kepada-Nya.
3. Menyelamatkan Diri dari Bahaya
Keselamatan hidup juga merupakan hasil dari tawakal, seperti yang terlihat dalam kisah Nabi Ibrahim yang dilemparkan ke dalam api. Ketawakalan Nabi Ibrahim membuat Allah menyelamatkannya dengan membuat api menjadi dingin.
Al-Qur'an Surat al-Anbiya ayat 69-70 menggambarkan bagaimana api tersebut menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim, sementara orang-orang yang merencanakan kejahatan terhadapnya mengalami kegagalan.
Dalam Al-Qur'an Surat an-Nisa ayat 84, Allah menegaskan pentingnya berperang dalam jalan-Nya dan menyerukan kepada para mukmin untuk memperlihatkan semangat perlawanan. Keyakinan ini menguatkan iman dan menumbuhkan keteguhan jiwa dalam menghadapi musuh-musuh Islam.
4. Menghadapi Cobaan dengan Sabar
Tawakal adalah kunci untuk mengembangkan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Jika bersungguh-sungguh percaya dan berserah diri kepada Allah, seseorang belajar untuk menunggu dengan sabar dan yakin bahwa hasil akhirnya akan terbaik.
Ayat-ayat dalam Al-Qur'an, seperti dalam Surat An-Nahl ayat 41-42, mengingatkan bahwa kesabaran dan tawakal kepada Allah adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.