Penyakit bipolar adalah masalah kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem. Penderita penyakit ini bisa merasa sangat senang lalu berubah menjadi sangat sedih dalam waktu yang berdekatan.
Menurut data dari World Health Organization pada tahun 2017, jumlah penderita gangguan bipolar mencapai 45 juta jiwa di seluruh dunia. Diketahui gangguan ini bisa menyebabkan cacat dan kematian karena bunuh diri di seluruh dunia.
Berdasarkan penjelasan di halodoc.com, penyakit bipolar terbagi menajdi dua bagian. Pertama, bagian atau fase manis yaitu saat penderita menjadi sangat bersemangat dan berbicara dengan cara cepat. Kedua, fase depresi yakni saat penderita merasa sedih dan hilang semangat untuk beaktivitas.
Ada juga penderita yang mengalami kondisi normal walaupun berada di dua fase tersebut. Keadaan tersebut bisa berputar dengan cepat. Perubahan gejala bipolar juga dapat terjadi di waktu yang sama. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah periode campuran (mixed state).
Baik fase mania atau depresi memiliki ciri ciri bipolar yang bisa dideteksi. Menurut penjelasan di halodoc.com, berikut penjelasannya.
Gangguan Bipolar Fase Mania
Seperti yang sudah diterangkan di atas, fase mania adalah kondisi saat penderita penyakit bipolar dalam kondisi sangat bersemangat. Keadaan ini dapat terjadi dalam kurun waktu satu jam, satu hari, hingga seminggu.
Dalam fase ini, seorang penderita bisa menunjukan perilaku yang ekstrem dan tidak terkendali. Ciri ciri bipolar fase mania antara lain:
- Merasa gembira berlebih.
- Berbicara sangat cepat sehingga sulit dipahami orang yang mendengarnya.
- Insomnia hingga tidak bisa tidur selamalan.
- Tidak bisa membedakan yang nyata dan khayalan.
- Sulit diam, bergerak terus menerus atau berjalan mondar mandir.
- Berubah menjadi lebih waspada pada lingkungan sekitar. Misalnya barang jatuh, sentuhan dengan orang lain, hingga bunyi-bunyian di sekitarnya.
Gangguan Bipolar Fase Depresi
Penderita penyakit bipolar juga akan mengalami fase depresi. Fase ini terjadi ketika seseorang mengalami situasi kesedihan dan keputusasaan yang tidak normal. Pada fase ini seseorang akan mengalami ciri ciri bipolar sebagai berikut:
- Kehilangan ketertarikan dengan aktivitas yang sedang dilakukan.
- Tiba-tiba tidak bertenaga.
- Pola makan berubah secara drastis, bisa meningkat hingga kehilangan nafsu makan.
- Menarik diri dari lingkungan sekitar.
- Mengalami masalah daya ingat dan sulit konsentrasi.
- Bicara lambat sehingga pembicaraan tampak berputar-putar.
Penyebab Penyakit Bipolar
Banyak orang yang bertanya tentang penyebab penyakit bipolar. Berdasarkan penjelasan di laman halodoc.com, panyebab penyakit ini masih sulit dirumuskan. Namun secara umum penyakit bipolar disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat yang bermanfaat untuk mengontrol otak.
Pengidap bipolar juga berhubungan dengan faktor keturunan. Ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan bipolar semakin meningkat. Misalnya stres tinggi, trauma, dan kecanduan minuman alkohol serta obat terlarang.
Jenis-jenis Penyakit Bipolar
Dari gejala yang dimunculkan bipolar terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan penjelasan di hellosehat.com, berikut beberapa jenis gangguan bipolar yang biasa terjadi.
1. Gangguan bipolar I
Gangguan bipolar tipe I ini membuat penderitanya mengalami satu ada lebih fase manis yang didahului atau diikuti fase depresi.
2. Gangguan bipolar II
Penderita gangguan bipolar II akan mengalami satu fase depresi namun tidak pernah mengalami fase mania.
3. Gangguan siklotimia
Gangguan siklotimia merupakan periode gejala hipomania dan depresi yang berlangsung selama dua tahun (satu tahun pada anak-anak dan remaja). Gejala ini umumnya lebih ringan dibandingkan tipe I atau II.
4. Jenis gangguan bipolar lain
Seseorang dengan gangguan ini umumnya akan mengalami periode perubahaan mood yang abnormal secara signifikan, namun tidak memiliki kriteria bipolar I, II, atau siklotimia. Misalnya bipolar yang disebabkan oleh obat-oabtan tertentu, alkohol, dan kondisi medis.
Diagnosis Penyakit Bipolar
Dari penjelasan di halodoc.com, gejala dari penyakit bipolar mirip dengan gangguan kesehatan lain seperti penyakit tiroid dan dampak dari kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui gangguan bipolar yaitu dengan metode wawancara dengan keluarga atau kerabat yang menderita gangguan tersebut. Wawancara ini berhubungan dengan gejala yang dirasakan.
Setelah itu, penderita penyakit ini akan dirujuk ke psikiater atau dokter spesialis jiwa. Psikiater akan melakukan beberapa pengamatan mulai dari pola bicara, berpikir, dan bersikap. Psikiater juga akan menanyakan riwayat keluarga, riwayat penyakit, hingga pola tidur.
Pengidap penyakit ini juga akan diberikan kuesioner yang harus diisi. Jika hasil pemeriksaan dirasa cukup, maka psikiater akan mengklasifikasi kondisi tersebut berdasarkan diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM-5).
Pengobatan Penyakit Bipolar
Pengobatan gangguan bipolar bertujuan untuk menurunkan frekuensi fase mania dan depresi agar pengidapnya bisa hidup normal dan membaur dengan lingkungannya. Selain itu, pengobatan penyakit bipolar juga bisa dilakukan dengan memperbaiki pola hidup, memberikan obat-obatan yang dikombinasikan dengan terapi psikologis.