Kerangka Teori Adalah Gambaran Penelitian, Ini Cara Membuatnya

Unsplash
Ilustrasi, membuat kerangka teori.
Editor: Agung
16/12/2022, 16.03 WIB

Dalam proses penyusunan karya ilmiah, Anda perlu menyusun kerangka teori terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kegiatan penulisan berjalan mudah dan lancar.

Dikutip dari laman Sampoerna University, kerangka teori adalah suatu gambaran atau rencana yang isinya mengenai penjelasan dari semua hal yang dijadikan bahan penelitian berlandaskan hasil penelitian yang dilakukan.  Untuk informasi lebih lengkapnya, simak pembahasan berikut ini. 

Fungsi Utama Kerangka Teori

Kerangka teori memiliki fungsi utama yang berguna untuk membantu Anda menulis karya ilmiah dan sebagainya. Berikut ini penjelasan lima fungsi utama kerangka teori yang perlu diketahui.

1. Menetapkan Suatu Ketentuan

Fungsi utama yang paling dasar dari kerangka teori adalah untuk menentukan, atau menetapkan sejenis glosarium, atau istilah-istilah yang paling berhubungan dengan penelitian.

Bagian ini mempelajari mempelajari seluruh bagian dan setelah dengan intensitas kemunculan yang paling tinggi. Fungsi ini bertujuan mengklarifikasi beberapa teori, yang digunakan untuk mengatasi masalah yang muncul dalam proses penelitian. 

2. Menyatukan Bagian-bagian Penelitian

Fungsi berikutnya adalah menyatukan bagian-bagian penelitian yang didapatkan dalam proses penelitian. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah pembaca memahami isi karya ilmiah, yang dijelaskan oleh penulis di dalamnya.

3. Menggambarkan Latar Belakang

Kerangka teori juga memiliki fungsi utama untuk memberikan inti dari karya ilmiah melalui latar belakang. Nantinya, peneliti harus menjelaskan alasan mengenai objek penelitian tersebut. 

Kerangka teori juga berfungsi menjelaskan arti dan karakteristik dari topik yang dijadikan bahan penelitian. Selain itu, kerangka teori juga berguna untuk menjaga, dan menyimpan semua kesalahan agar tidak terulang kedepannya.

4. Menjadi Pembatas pada Penelitian

Membuat kerangka teori dapat membuat peneliti lebih mudah untuk membatasi topik yang akan diangkat, atau dibahas dalam karya ilmiah. Hal ini bertujuan agar topik bahasan dan karya ilmiah tidak menyimpang dari batasan yang dimuat

5. Berisi Informasi Mengenai Metode Penelitian yang Digunakan

Kerangka teori dapat menjadi salah satu cara bagi pembaca untuk mengetahui, dan memahami metode yang digunakan dalam menyusun karya ilmiah.  Selain itu, kerangka teori juga bermanfaat untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk membuat karya ilmiah, sesuai dengan topik atau bahasan yang sudah sudah dipilih sebelumnya.

Langkah-langkah Membuat Kerangka Teori

Bila Anda ingin membuat kerangka berpikir, ada 10 langkah yang bisa Anda praktekkan. Simak langkah-langkahnya di bawah ini. 

1. Menentukan Detail Variabel

Langkah pertama adalah memahami ,mempelajari dan menentukan variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Melakukan langkah ini saat membantu Anda mencari rujukan dan teori yang akan dicantumkan  di dalam karya ilmiah nantinya

Untuk melakukan langkah ini, Anda perlu menentukan judul dari karya ilmiah yang akan dibuat terlebih  dahulu. Dengan demikian, Anda bisa menentukan variabel-variabel yang akan dicantumkan di dalam karya ilmiah dengan lebih mudah. .

2. Mencari Referensi

Langkah berikutnya adalah mencari referensi dan pedoman yang kuat untuk menyusun kerangka teori dengan cara membaca buku-buku penelitian lian. Selain itu, peneliti juga bisa mencari referensi dari buku lain, seperti ensiklopedia, buku sekolah, buku sejarah, kamus, dan lain sebagainya.

3. Menguraikan Jenis Teori 

Peneliti bisa menambahkan pengetahuan penelitian, dengan mencantumkan jenis teori yang akan dipakai dalam proses penyusunan karya ilmiah. Peneliti juga bisa mencantumkan proses penelitian yang dipakai untuk mendapatkan informasi, sebagai penunjang dan pelengkap karya ilmiah.

4. Mengkaji Teori dan Hasil Penelitian Secara Mendetail

Langkah selanjutnya adalah menguji semua informasi baik teori maupun penelitian dari karya ilmiah secara mendetail. uraikan dan jabarkan seluruh teori dan hasil penelitian. Setelah itu,  peneliti harus mengkaji teori-teori tersebut, untuk menghindari potensi adanya ketidakcocokan dengan objek penelitian.

5. Mengkaji Teori dan Hasil Penelitian secara Komparatif

Langkah berikutnya adalah mengkaji lagi teori serta hasil penelitian  secara komparatif. Hal ini berguna untuk menentukan teori atau hasil penelitian mana yang lebih tepat untuk karya ilmiah. Langkah ini bisa dilakukan dengan menggabungkan kedua teori atau lebih untuk dijadikan kesatuan yang saling melengkapi.

6. Menentukan Inti Permasalahn yang Dibahas

Langkah berikutnya adalah menentukan ini permasalahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Peneliti juga harus menjelaskan inti permasalahan tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami, serta jelas. Inti permasalahan yang bisa dikenali dengan jelas, dapat membuat kerangka pemikiran lebih mudah untuk dijabarkan.

7. Memeriksa Pengertian, Teori hingga Model

Berikutnya, peneliti juga harus melakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi secara menyeluruh terkait teori yang akan digunakan, dan model yang akan dipilih. Hal ini dilakukan agar terjadi keselarasan antara informasi yang ada di dalam karya ilmiah yang dipakai.

8. Memperlihatkan Kontribusi Penulis dalam Penelitian

Peneliti harus memperlihatkan kontribusi dalam proses pembuatan karya ilmiah. Ini diperlukan guna mendapatkan hasil penelitian dengan kualitas yang baik, serta dibuar sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Selain itu, hal ini juga berguna untuk memperkuat teori hingga metode yang digunakan dalam proses penyusunan karya ilmiah.

9. Menyusun Kesimpulan Sementara 

Langkah berikutnya adalah menyusun kesimpulan sementara untuk menghasilkan beberapa kerangka teori. Dengan demikian, peneliti bisa lebih mudah memilih dan menyortir kerangka yang akan dicantumkan dalam karya ilmiah yang sedang dibuat. Banyaknya kerangka teori yang terbentuk, dapat membantu peneliti mengembangkan hipotesis lanjutan. 

10. Menyusun Kerangka Berpikir

Langkah terakhir adalah menyusun sebuah kerangka teori yang sudah dibuat menjadi kerangka berpikir yang bersifat padat serta disajikan dalam bentuk skema. Melakukan langkah ini dapat memudahkan Anda untuk menyelesaikan  karya ilmiah karena telah menyaring poin-poin terpentingnya.