Doa Nabi Ayyub Agar Diberi Kesembuhan dari Penyakit

Freepik
Ilustrasi, berdoa.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
27/3/2023, 13.36 WIB

Nabi Ayyub juga dikenal dengan sifatnya yang penuh kedermawanan. Kekayaan yang ia miliki ia pergunakan untuk kebaikan seperti disumbangkan kepada fakir miskin, untuk membantu anak yatim, memuliakan tamu-tamunya, dan lain-lain.

Dijelaskan juga bahwa ia adalah nabi yang penyabar atas segala ujian yang dihadapi. Berkat sifatnya yang penuh kesabaran, ketenangan, dan ketakwaannya tersebut, ia kemudian menjadi hamba yang dikasihi oleh Allah SWT.

Allah SWT kemudian memberi cobaan kepada Nabi Ayyub melalui harta miliknya. Atas kehendak Allah SWT, semua harta ini diambil kembali sehingga Nabi Ayyub tak memiliki apapun.

Selain itu, tubuhnya juga diuji dengan segala macam penyakit, dan yang sehat hanya hati dan lidahnya. Dengan hati dan lidahnya tersebut, Nabi Ayyub selalu berdzikir kepada Allah, dan menghadapi segala cobaan dengan sabar dan tabah.

Ia juga selalu mengingat Allah sepanjang hari. Ujian yang menimpa Nabi Ayyub ini berlangsung cukup lama, sampai ia dan istrinya terusir, bahkan tidak ada yang mau menerima istrinya untuk bekerja.

Suatu hari, istri Nabi Ayyub menjual satu dari dua kepang rambutnya kepada putri seorang pejabat. Ia menukarnya dengan makanan yang layak. Esok harinya, istrinya menjual kepang rambutnya lagi untuk menukarnya dengan makanan.

Nabi Ayyub kemudian menolak makanan yang dibawa tersebut dan bersumpah tidak akan memakannya, sampai istrinya menceritakan keadaan yang sebenarnya. Mereka tak memiliki apapun untuk membeli makanan.

Ilustrasi Doa Nabi Ayyub (Pexels)

Ketika Nabi Ayyub mengetahui bahwa kepala istrinya tidak berambut, ia kemudian berdoa seperti yang dijelaskan dalam surat Al Anbiya ayat 83,

وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ

Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

"Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."

Kemudian Allah juga berfirman dalam Al Anbiya ayat 84,

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ

Fastajabnā lahụ fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahụ wa miṡlahum ma'ahum raḥmatam min 'indinā wa żikrā lil-'ābidīn

"Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami."

Halaman: