Pengangguran struktural merupakan salah satu kategori penduduk dengan kriteria tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, menarik membahas contoh pengangguran struktural.
Pada umumnya, terdapat beberapa kategori penduduk yakni penduduk angkatan kerja, bukan angkatan kerja, pengangguran terbuka, pengangguran, pengangguran terselubung, dan pengangguran struktural. Meski hampir mirip, terdapat perbedaan antara pengangguran, pengangguran terselubung, terbuka, dan struktural.
Agar mampu memahami pengangguran struktural, perlu juga melihat pengertian beserta contohnya. Simak ulasan di bawah ini mengenai pengertian dan contoh pengangguran struktural.
Pengertian Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan bentuk ekonomi suatu wilayah atau negara. Singkatnya, pengangguran struktural terjadi karena perubahan barang atau jasa pelanggan yang sesuai keinginannya dan tidak dapat dipenuhi oleh tenaga kerja.
Pengangguran struktural ini juga dapat terjadi di bagian tertentu dalam sektor ekonomi. Contohnya yakni perubahan komposisi tenaga kerja, resesi ekonomi, relokasi perindustrian, dan lain sebagainya.
Fenomena ini terjadi disebabkan oleh faktor tertentu. Beberapa diantaranya yakni keterampilan, pekerjaan, industri, lokasi geografis, dan lain sebagainya yang tidak sesuai kriteria sehingga mengubah struktur perekonomian.
Contoh Pengangguran Struktural
Setelah memahami pengertiannya, perlu juga melihat contoh pengangguran struktural. Berikut ini beberapa contoh pengangguran struktural tersebut.
1. Teknologi yang Menghapus Jabatan Tertentu
Salah satu contoh pengangguran struktural adalah ketika karyawan tidak diperlukan lagi keahliannya karena sudah ada transisi teknologi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pekerjaan seseorang tersebut karena dapat digantikan oleh teknologi.
Adapun contoh pengangguran struktural yakni jabatan teller. Terkadang teller dapat digantikan oleh komputer dengan perintah tertentu dan nasabah pun terbantu. Kemudian, para pekerja teller tersebut dapat bekerja dan memaksimalkan divisi lain. Hal ini demi mencegah meningkatnya jumlah pengangguran struktural.
2. Peralihan Perekonomian dari Pertanian ke Industri
Contoh pengangguran struktural yang berikutnya yakni adanya peralihan perekonomian dari pertanian ke industri. Peralihan ini membuat tenaga kerja di sektor pertanian harus beradaptasi dan mampu beralih ke sektor industri.
Jika pekerja tersebut enggan beradaptasi, maka ia akan menganggur. Dampaknya, tingkat pengangguran struktural pun naik.
3. Karyawan yang Bidang Pekerjaannya Tidak Dibutuhkan Lagi atau Perlu Ditingkatkan dengan Teknologi
Selain kedua contoh pengangguran struktural di atas, terdapat contoh lain untuk memberikan pemahaman lebih. Ketika keterampilan karyawan tidak dibutuhkan lagi karena sudah ada peralihan teknologi atau kecenderungan perekonomian, maka dapat muncul pengangguran struktural.
Contohnya yakni kini tidak ada lagi pengirim surat dari rumah ke rumah. Pasalnya, saat ini sudah ada email, sms, media sosial yang dapat mengirimkan pesan secara langsung.
Contoh pengangguran struktural yang muncul di masyarakat berikutnya yakni ojek pangkalan. Ojek pangkalan tidak lagi dicari oleh masyarakat umum karena kebanyakan dapat memesannya melalui aplikasi dan dapat langsung datang ke rumah.
Solusi dari fenomena ini adalah ojek pangkalan tersebut harus menyadari teknologi dan menerimanya. Opsi lain yakni dengan turut bergabung dalam ojek online.
Faktor Penyebab Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural dapat disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa diantaranya yakni sebagai berikut:
1. Selera Pasar Berubah
Kondisi masyarakat dan selera penduduk yang berubah pun mengubah sektor perekonomian secara keseluruhan. Pasalnya, perubahan teknologi perusahaan dapat mengubah permintaan bidang tenaga kerja.
2. Rendahnya Pendidikan Masyarakat
Masyarakat yang kurang memperoleh pendidikan yang mumpuni cenderung tertinggal. Alasannya yakni perusahaan mencari tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang sesuai.
Hal ini juga karena perusahaan mempersiapkan pemimpin perusahaannya di masa depan. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan lebih lanjut lagi terkait tingkat pendidikan masyarakat.
3. Masyarakat yang Tidak Adaptif Teknologi
Faktor pengangguran struktural yang berikutnya yakni ketika masyarakat tidak adaptif terhadap teknologi. Masyarakat yang tidak adaptif terhadap teknologi cenderung hidup dengan manual, sehingga kemudahan teknologi pun tidak diperolehnya.
Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus, seseorang tersebut akan tertinggal dan tidak mendapatkan ilmu dengan adanya teknologi itu. Sementara peradaban sudah berubah, keterampilan orang tersebut tidak berkembang.
Faktor penyebab pengangguran struktural di atas meliputi berbagai hal. Namun, permasalahan tersebut dapat diminimalisir dengan usaha berupa mengikuti kursus, pelatihan kerja atau usaha, bersikap lebih terbuka dengan teknologi, berpindah ke tempat yang strategis, mengalokasikan tenaga kerja ke bidang yang lebih sesuai.
Itulah sederet penjelasan tentang pengertian dan contoh pengangguran struktural beserta faktor penyebabnya. Berikutnya dapat diketahui pengangguran struktural adalah pengangguran yang dipengaruhi oleh beragam faktor eksternal yang diluar kendali diri sendiri.
Hal tersebut karena perkembangan peradaban dan teknologi yang semakin signifikan, sehingga kecenderungan dan minat masyarakat pun berubah. Oleh sebab itu, manusia dituntut selalu adaptif terhadap perubahan dan mempelajari hal baru agar dapat relevan dengan kehidupan masa kini.