8 Pakaian Adat Bali, dari Kebaya hingga Sabuk Prada

123dok.com
Ilustrasi, pakaian adat Bali.
Editor: Agung
6/7/2023, 15.20 WIB

Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang cukup dikenal di dunia Internasional. Pasalnya, pulau dengan julukan Pulau Dewata ini memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang melimpah.

Salah satunya adalah pakaian adat Bali yang memiliki makna dan nilai tersendiri. Pakaian adat ini sendiri telah menjadi identitas masyarakat Bali dan bisanya digunakan dalam upacara keagamaan dan kebudayaan.

Pakaian adat Bali pun ada bermacam-macam tergantung fungsinya masing-masing, baik untuk ibadah, pernikahan, dan lain sebagainya. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Pakaian Adat Bali

Berikut ini ulasan mengenai tujuh pakaian adat yang berasal dari Bali

1. Kebaya Bali

Pakaian Adat Bali (Orami)

Pakaian adat pertama adalah kebaya wanita.  Meskipun kebaya dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, namun renda menjadi bahan yang yang populer dipakai para perempuan di Bali.

Kebaya Bali dikenakan dengan korset di bawahnya, terutama pada wanita yang lebih tua. Kebaya Bali ini memiliki warna yang beragam. Namun untuk upacara keagamaan, biasanya kebaya putih lebih banyak dipakai oleh kaum wanita.

Selain itu, kebaya ini selalu dipadukan dengan selendang yang diikat seperti sabuk. Dengan demikian, wanita Bali tampak lebih anggun dan menawan saat memakainya

Selama upacara adat desa atau kota, para wanita Bali terkadang mengenakan kebaya dan sarung yang sesuai yang telah disediakan oleh banjar (warga adat).

2. Baju Safari

Pakaian Adat Bali (Orami)

Jika wanita mengenakan kebaya, para pria mengenakan kemeja putih, batik atau songket kamben dengan overlay yang disebut Saput. Biasanya baju safari ini bernuansa putih atau berpola, dengan selempang dan hiasan kepala tradisional yang disebut udeng.

Kamben dibungkus secara berbeda untuk pria dan wanita. Untuk pria, kemben dipakai di pinggang dengan lipatan di depan. Sementara wanita membungkusnya erat-erat untuk memastikan tidak ada lipatan atau renda terlihat.

Selain itu, pada baju safari juga terdapat saku yang dibuat di bagian kiri atau kanan.

3. Udeng

Pakaian Adat Bali (https://www.ubudian.id/)

Pakaian adat berikutnya adalah Udeng yang merupakan sebutan untuk ikat kepala atau penutup kepala khas Bali. Udeng biasa dikenakan oleh pria Bali saat memakai baju adat. Selain itu, udeng juga dikenakan saat datang ke Pura untuk melakukan upacara adat keagamaan.

Bahkan beberapa diantaranya tetap menggunakan udeng meski tidak sedang mengikuti upacara ibadah. Kebiasaan ini menggambarkan kesadaran masyarakat Bali yang tinggi terhadap budaya, sehingga tetap mengenakan udeng di keseharian mereka.

4. Kamen

Pakaian Adat Bali (https://www.bahankain.com/)

Kamen adalah bagian dari pakaian adat Bali berupa kain bawahan yang dikenakan masyarakat Bali. Kamen memiliki bentuk menyerupai sarung, yaitu berbentuk persegi panjang yang dibuat dari kain tertentu. Kamen umumnya dibuat dari kain yang tipis.

Laki-laki dan perempuan mengenakan kamen yang berbeda. Untuk pria, umumnya mengenakan 2 lembar kain digunakan untuk menutup bagian bawah tubuh.

Sebutan kamen sebenarnya adalah kain yang dipakai di bagian dalam, sedangkan untuk kain bagian luar disebut saput yang diikatkan dengan selendang agar kamen tidak terlepas.

5. Saput

Pakaian Adat Bali (Orami)

Saput merupakan sejenis kain yang memiliki corak unik yang biasanya digunakan di bagian lapisan atas kamen. Untuk bisa mengenakan pakaian ini, harus memakai kamen terlebih dahulu, baru memakai saput sebagai padanan sempurna.

Untuk menggunakannya adalah dengan cara mengikatkan saput di pinggang, kemudian diputar dari kanan ke kiri. Pastikan kain tidak ada yang terlipat dan rapi tergulung. Umumnya, kain Saput ini seringkali digunakan dalam berbagai upacara keagamaan atau pernikahan,

6. Selendang

Pakaian Adat Bali (Orami)

Selendang merupakan salah satu pakaian adat yang sering digunakan oleh masyarakat Bali sebagai pengganti baju adat saat melakukan ritual penyembahan atau sesajen (canang). Umumnya ritual ini dapat ditemukan dengan mudah di berbagai sudut Pulau Dewata.

Selendang mempunyai makna tersendiri. Bagi mereka yang menjalankan peribadahan, selendang bermakna sebagai pengikat diri dari tingkah laku atau nafsu buruk, serta membatasi tubuh bagian atas dan bawah.

Salah satu contoh penggunaan selendang di Bali adalah saat wisatawan hendak memasuki wisata tempat suci. Mereka akan diminta mengenakan selendang sebelum masuk untuk menghormati adat dan budaya lokal.

7.  Sanggul / Pusung

Pakaian Adat Bali (Orami)

Sanggul atau Pusung yang dikenakan oleh wanita Bali memiliki berbagai macam, seperti pusung gonjer dan pusung kepupu.

Pusung gonjer adalah sanggul yang biasanya dikenakan wanita lajang atau belum menikah. Sedangkan pusung kepupu adalah sanggul yang digunakan oleh wanita yang berstatus janda.

8. Sabuk Prada

Pakaian Adat Bali (Orami)

Sabuk Prada merupakan bagian dari pakaian adat bisanya  dipakai oleh penduduk Bali khususnya wanita. Pakaian adat ini dipakai dengan kebaya dan untuk padanan kamen (kain atau bawahan). Sabuk prada memiliki motif khas Bali dan memiliki warna yang terang.

Seperti pakaian tradisional lainnya, sabuk ini juga memiliki makna khusus. Sabuk prada bermakna untuk melindungi tubuh wanita, terutama rahim yang merupakan anugerah dari Tuhan. Sehingga pemakaian sabuk ini pun diletakkan pada bagian perut.

Jenis Pakaian Tradisional Bali

Pakaian adat Bali juga dibagi menjadi beberapa jenis sesuai tingkatannya. Berikut ini penjelasannya.

1. Payas Agung

Pakaian Adat Bali (Orami)

Payas Agung adalah pakaian tradisional Bali yang menampilkan kesan mewah dan sangat spesial. Hal ini dikarenakan memiliki paduan warna merah, emas, dan putih.

Baju ini  biasanya hanya dipakai saat upacara pernikahan. Saat mengenakan payas agung biasanya juga dilengkapi mahkota cukup besar dibagian kepala. Mahkota tersebut dikenakan oleh pria maupun wanita.

Properti pelengkap pakaian payas agung adalah keris yang dibawa oleh pria serta kain songket. Sedangkan wanita akan mengenakan kain atau sesanteng yang dililit di bagian tubuh atas, serta kain songket mewah di bagian bawah.

2. Payas Madya

Pakaian Adat Bali (Orami)

Tidak seperti payas agung, payas madya lebih fleksibel dalam penggunaannya. Pakaian adat Bali ini bisa dikenakan untuk aktivitas sehari-hari serta aturan pemakaiannya tidak terlalu ketat.

Saat mengenakan baju tradisional ini, pria Bali akan nampak gagak dan wanita akan semakin cantik. Jenis atasan payas madya cukup beragam, yaitu bisa menggunakan kaos atau kemeja, sedangkan bagian bawah harus disertai senteng atau selendang dan kamen.

3. Payas Alit

Pakaian Adat Bali (Instagram.com/turahparthayana)

Payas Alit dikenakan oleh masyarakat Bali dengan hiasan kepala berupa udang atau ikat kepala. Selain itu, juga dilengkapi dengan kamen di bagian pinggang untuk laki-laki. Sedangkan untuk perempuan akan mengenakan kebaya Bali yang dilengkapi kamen dan selendang.