Kalimat opini adalah kalimat yang berisikan pendapat dari penulisnya. Berkaitan dengan itu, menarik memahami pengertian dan contoh kalimat opini.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, kalimat opini adalah jenis lain dari kalimat fakta. Kalimat opini dapat diwujudkan dalam sebuah artikel maupun beberapa paragraf saja untuk menyampaikan gagasan yang utuh.
Kalimat opini dan fakta merupakan dua kalimat yang berbeda. Keduanya dibedakan berdasarkan sumbernya. Untuk memahami perihal kalimat tersebut, simak penjelasan pengertian hingga contoh kalimat opini dalam uraian berikut.
Perbedaan Kalimat Opini dan Kalimat Fakta
Sebelum menilik contoh kalimat opini, perlu mengetahui perbedaan kalimat opini dan fakta. Kalimat opini dan kalimat fakta memiliki perbedaan yang mudah diketahui. Kalimat opini adalah kalimat yang bersifat subjektif maupun emosi dan keberpihakan seseorang.
Sementara kalimat fakta yakni berdasarkan data yang dapat dipercaya, bukti yang resmi terkait peristiwa atau sesuatu yang dibahas. Kalimat opini berwujud saran, pendapat, sudut pandang terhadap suatu peristiwa atau objek.
Kalimat fakta dapat dengan tepat menyajikan jawaban apa, bagaimana, siapa, dimana, dan kapan. Kalimat opini lebih menjawab mengapa dan juga bagaimana dalam perihal tertentu.
Acuan yang mencolok dan menjadi pembeda dua kalimat ini adalah fakta merupakan peristiwa masa lalu dan masa kini. Sementara itu, kalimat opini lebih terkait peristiwa masa kini dan mendatang.
Kedua kalimat ini digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun pernyataan dalam media tertentu. Keduanya dapat dipahami lebih lanjut jika sudah mengetahui jenis dan contoh kalimat opini serta fakta.
Jenis Kalimat Opini
Untuk memahami kalimat opini, penting mengetahui jenisnya. Jenis kalimat opini ada beragam dan dibedakan berdasarkan sumbernya atau yang diwakilinya. Berikut ini penjelasan masing-masing jenis kalimat opini:
1. Opini Perorangan
Opini perorangan adalah opini yang disampaikan setiap individu kepada orang lain. Cara penyampaiannya dapat berupa cara yang formal maupun informal.
2. Opini Pribadi
Opini jenis opini pribadi adalah pendapat yang dimiliki seseorang terkait informasi yang ia percaya kemudian disampaikan ke orang lain. Opini ini bersifat rahasia dan subjektif.
3. Opini Publik
Opini publik adalah opini yang disampaikan oleh sekelompok masyarakat terhadap sebuah isu atau peristiwa yang sedang dibicarakan. Opini ini dapat disampaikan perwakilan kelompok atau secara bersama-sama.
4. Opini Umum
Opini umum pada umumnya disampaikan oleh sebuah lembaga. Opini ini cenderung merupakan pendapat yang telah disetujui banyak pihak sebelum dipublikasikan.
5. Opini Khalayak
Opini khalayak merupakan pendapat yang ada di masyarakat. Opini ini pada umumnya sudah terpengaruh berita hoax sehingga perlu ditelisik lebih lanjut.
Ciri-ciri Kalimat Opini
Sebelum melihat contoh kalimat opini, perlu diketahui terlebih dahulu ciri-cirinya. Berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri kalimat opini:
- Opini dapat merupakan pendapat yang benar maupun salah. Hal ini dapat ditinjau dari sumber opini tersebut.
- Opini bersifat subjektif yakni tergantung pada kepentingan tertentu.
- Opini disertai pendapat, uraian penjelasan, alasan, saran, dan lain-lain untuk mendukung opini utama.
- Opini tidak memiliki narasumber karena berasal dari dirinya sendiri.
- Opini pada umumnya berisi pandangan suatu peristiwa atau objek.
- Opini juga dapat berupa kemungkinan sehingga dapat berupa peristiwa yang belum terjadi.
- Opini adalah hasil pemikiran seseorang atau pendapat kelompok.
- Opini pada umumnya tidak ada pembuktiannya.
- Opini umumnya disertai kata-kata terkait kemungkinan seperti: mungkin, seharusnya, sebaiknya, bisa jadi, kemungkinan, sepertinya.
- Opini biasanya menggiring.
Contoh Kalimat Opini
Kalimat opini memuat ciri dan jenis-jenis di atas. Untuk mengetahui contoh spesifiknya dalam kehidupan sehari-hari, simak uraian contoh kalimat opini di bawah ini:
- Bagiku, Indonesia mampu menempati negara paling bersih di dunia karena upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup semakin membaik setiap tahunnya.
- Setiap orang yang memutuskan untuk sekolah seharusnya mengetahui apa yang menjadi tujuannya.
- Meskipun setiap orang memiliki keinginan yang besar, tetapi keterbatasan finansial dan kesempatan menjadi kendala. Hal ini merupakan fenomena nyata bagiku karena tidak semua orang memiliki kesempatan dan kemampuan finansial yang sama.
- Menurutku, menikah adalah sebuah keputusan yang memerlukan tujuan dan dipikirkan matang-matang. Alasannya, menikah adalah konsekuensi seumur hidup. Seluruh energi, waktu, perasaan harus dikorbankan untuk mempertahankan tujuan yang ingin dicapai.
- Jika narkoba dimusnahkan, sepertinya dampak buruk pun dapat muncul. Alasannya, ada orang dengan penyakit tertentu yang memerlukan obat-obatan tersebut agar sembuh.
- Setiap orang sebaiknya hidup semerdeka mungkin dan tidak bergantung pada penilaian orang lain. Namun, penilaian subjektivitas seakan membohong pernyataan tersebut.
- Mahasiswa seharusnya mengetahui alasan dirinya mengambil jurusan kuliah. Tidak dibenarkan manusia melangkah hanya mengikuti tuntutan orang lain.
- Kasus korupsi di Indonesia seharusnya mudah diberantas karena mudah sekali melihat orang dengan ciri-ciri koruptif.
- Bagiku, membuang-buang anggaran tahunan untuk pembelian kendaraan bermotor sangatlah sia-sia. Seharusnya dana tersebut dapat digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.